520
|
#
|
#
|
$a ABSTRAK
Kehadiran kelembagaan keuangan mikro di pedesaan sangat membantu petani dalam mengatasi kelangkaan permodalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai : (i) Sistem perkreditan pada lembaga pembiayaan keuangan, (ii) partisipasi rumah tangga tani dalam pemanfaatan lembaga pembiayaan keuangan dan (iii) keragaan pembiayaan usahatani bantuan pemerintah ( PUAP). Penelitian telah dilaksanakan di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2013. Lokasi pengambilan sampel ditentukan secara purposif Random Sampling, yaitu daerah yang telah melakukan akses terhadap lembaga pembiayaan keuangan baik formal maupun non formal. Jumlah responden pada setiap Kabupaten sebanyak 60 orang rumah tangga tani dan 6 orang yang melakukan perkreditan non formal. Hasil penelitian menunujukkan : (i) lembaga keuangan yang banyak diakses oleh petani adalah lembaga keuangan non formal dimana sistem pengembalian kredit maupun jangka waktu pengembaliannya disesuaikan dengan jenis komoditas pertanian dominan yang diusahakan, jenis pinjaman yang diberikan yaitu uang atau sarana produksi; (ii) partisipasi rumah tangga petani dalam memanfaatkan lembaga keuangan terutama non formal cukup tinggi (sekitar 30%). Pada umumnya kredit yang dipinjam petani digunakan untuk kegiatan produktif. Kredit yang dipinjam pada umumnya dalam bentuk sarana produksi yang dikembalikan setelah panen dalam bentuk hasil produksi, (iii) tingkat pengembalian pinjaman yang berasal dari dana PUAP tergolong lancar yaitu sekitar 98 % dari total pinjaman pada setiap periode peminjaman.
Kata kunci : Sistem perkreditan, lembaga pembiayaan keuangan mikro, Model Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan ( PUAP)
ABSTRACT
Many financial institutions have been established to help farmers to overcome the lack of funding. This study aimed to obtain information regarding: (i) The financing system on the financing institutions, (ii) the rural household participation that able to access financial institutions and (iii) the performance of Rural Agribusiness Development Program (PUAP). The study was conducted in Kampar Regency and Indragiri Hilir Regency in 2013. The study site was chosen by the purposive sampling. These two study site had made access to the financial institutions both formal and non- formal. The number of respondents in each regency were 60 farm households and 6 respondents who perform non-formal credit. The research result shows: (i) the financial institutions that are accessible to farmers is non-formal financial institution where the system of loan repayment and repayment periods adjusted to the type of dominant cultivated agricultural commodities, the types of loans are money or the production input; (ii) the participation of farm households when accessing financial institutions, especially non-formal is high at almost 30% from respondents. In general, farmers need loans for production activities. The loans are borrowed in the form of production input that is returned after harvest. (3) Around 98% of the repayment are classified as performing loans.
Keywords : financing system, microfinance institutions, Rural Agribusiness Development Program (PUAP).
|