Cite This        Tampung        Export Record
Judul 8 Rahasia Sukses Tanam Cabai Tahan Hujan / Final Prajnanta
Pengarang Prajnanta, Final
EDISI Cet.1
Penerbitan Jakarta : Penebar Swadaya, 2017
Deskripsi Fisik iv, 76 hlm. :ilus. ;23 cm
ISBN 979-002-742-7
Subjek Cabai
Catatan Sering kali terjadi bibit tanaman mati setelah seminggu di lapangan pada penanaman cabai di musim hujan. Hal ini terjadi karena terserang penyakit rebah batang (Pythium aphanidermatun), dipotong ulat tanah (Agrotis ipsilon), atau bibit lengket pada mulsa PHP sehingga kepanasan. Bibit-bibit yang mati ini harus segera diganti (disulam) dengan bibit baru yang telah siap tanam. Pengunaan bibit siap tanam sebagai sulaman ini agar tanaman mampu mengejar pertumbuhan bibit lainnya yang telah beradaptasi di lapangan. Penyulaman di musim hujan dapat dilakukan mulai pagi sampai sore hari asalkan cuaca tidak terlalu panas. Bibit yang telah disulam selalu dimonitor setiap hari selama 2 minggu untuk mengetahui adakah ada yang gagal beradaptasi di lapangan. Tujuannya, penyulaman untuk mungkin dilakukan kembali jika ada bibit yang gagal beradaptasi sehingga populasi tanaman tercapai seperti yang diharapkan.
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00141/18 635.6 Pra d Dapat dipinjam Perpustakaan Polbangtan Yogyakarta - Magelang - Perpustakaan Polbangtan Yoma, Kampus Yogyakarta Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000005078
005 20230623100211
008 230623################g##########0#ind##
020 # # $a 979-002-742-7
035 # # $a 0010-0623000026
082 # # $a 635.6
084 # # $a 635.6 Pra d
100 0 # $a Prajnanta, Final
245 1 # $a 8 Rahasia Sukses Tanam Cabai Tahan Hujan /$c Final Prajnanta
250 # # $a Cet.1
260 # # $a Jakarta :$b Penebar Swadaya,$c 2017
300 # # $a iv, 76 hlm. : $b ilus. ; $c 23 cm
500 # # $a Sering kali terjadi bibit tanaman mati setelah seminggu di lapangan pada penanaman cabai di musim hujan. Hal ini terjadi karena terserang penyakit rebah batang (Pythium aphanidermatun), dipotong ulat tanah (Agrotis ipsilon), atau bibit lengket pada mulsa PHP sehingga kepanasan. Bibit-bibit yang mati ini harus segera diganti (disulam) dengan bibit baru yang telah siap tanam. Pengunaan bibit siap tanam sebagai sulaman ini agar tanaman mampu mengejar pertumbuhan bibit lainnya yang telah beradaptasi di lapangan. Penyulaman di musim hujan dapat dilakukan mulai pagi sampai sore hari asalkan cuaca tidak terlalu panas. Bibit yang telah disulam selalu dimonitor setiap hari selama 2 minggu untuk mengetahui adakah ada yang gagal beradaptasi di lapangan. Tujuannya, penyulaman untuk mungkin dilakukan kembali jika ada bibit yang gagal beradaptasi sehingga populasi tanaman tercapai seperti yang diharapkan.
600 # 4 $a Cabai
990 # # $a c3(00141/STPP/PB/18)
Content Unduh katalog