Cite This        Tampung        Export Record
Judul Pemantapan Model Pengembangan Kawasan Agribisnis Sayuran Sumatera (KASS) / Saptana
Pengarang Saptana
dkk
Penerbitan Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, 2005
Deskripsi Fisik 231 hlm :ilus ;23 cm
ISBN 979-3566-34-5
Subjek Agribisnis sayuran
Rak Hortikultura
Abstrak Globalisasi ekonomi yang ditandai dengan semakin terbukanya perdagangan dan investasi mendorong pasar komoditas hortikultura sayuran semakin terintegrasi baik antar daerah, antar pulau, dan antar negara. Baik dari aspek permintaan pasar maupun potensi produksi maka pengembangan agribisnis sayuran di Kawasan Agribisnis Sayuran/ Hortikultura Sumatera (KASS/KAHS) strategis untuk mendapatkan prioritas pengembangannya. Sejalan dengan kondisi di atas, dalam tahun anggaran 2004 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Perta nian melakukan penelitian "Pemantapan Model Pengembangan Kawasan Agribisnis Sayuran Sumatera (KASS)", yang dicetak dalam bentuk buku Peta permintaan sayuran untuk kebutuhan domestik memberikan beberapa gambaran sebagai berikut: (1) Sebagian sayuran yang dihasilkan di daerah sentra produksi di Sumatera Utara dan Sumatera Barat sebagian besar (92-95%) untuk konsumsi rumah tangga, yang mereka akses lewat pasar-pasar tradisional, dan hanya sebagian kecil yang melalui pasar swalayan. Untuk
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000000854 635 SAP p Dapat dipinjam Perpustakaan BSIP Jakarta - Ruang Baca Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000661
005 20240725111028
007 ta
008 240725################g##########0#ind##
020 # # $a 979-3566-34-5
035 # # $a 0010-0124000390
082 # # $a 635
084 # # $a 635 SAP p
100 0 # $a Saptana
245 1 # $a Pemantapan Model Pengembangan Kawasan Agribisnis Sayuran Sumatera (KASS) /$c Saptana
260 # # $a Bogor :$b Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian,$c 2005
300 # # $a 231 hlm : $b ilus ; $c 23 cm
520 # # $a Globalisasi ekonomi yang ditandai dengan semakin terbukanya perdagangan dan investasi mendorong pasar komoditas hortikultura sayuran semakin terintegrasi baik antar daerah, antar pulau, dan antar negara. Baik dari aspek permintaan pasar maupun potensi produksi maka pengembangan agribisnis sayuran di Kawasan Agribisnis Sayuran/ Hortikultura Sumatera (KASS/KAHS) strategis untuk mendapatkan prioritas pengembangannya. Sejalan dengan kondisi di atas, dalam tahun anggaran 2004 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Perta nian melakukan penelitian "Pemantapan Model Pengembangan Kawasan Agribisnis Sayuran Sumatera (KASS)", yang dicetak dalam bentuk buku Peta permintaan sayuran untuk kebutuhan domestik memberikan beberapa gambaran sebagai berikut: (1) Sebagian sayuran yang dihasilkan di daerah sentra produksi di Sumatera Utara dan Sumatera Barat sebagian besar (92-95%) untuk konsumsi rumah tangga, yang mereka akses lewat pasar-pasar tradisional, dan hanya sebagian kecil yang melalui pasar swalayan. Untuk Provinsi Riau yang merupakan konsumsi sentra banyak mendatangkan sayuran dari Sumatera Daratan sebagian ada yang diperdagangkan untuk domestik (60-70%) dan ekspor (30-40%). Untuk provinsi sentra produksi seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat peran konsumen institusi seperti hotel, restoran, rumah makan, serta rumah sakit ternyata relatif kecil (28%), sementara di daerah tujuan pasar Provinsi Riau peran konsumen institusi diperkirakan bisa mencapai 2-3 kali lipat (5-20%), karena banyaknya jumlah hotel, restoran, rumah makan, serta rumah sakit.
650 # 4 $a Agribisnis sayuran
650 # 4 $a Rak Hortikultura
700 0 # $a dkk
990 # # $a 00000000854
Content Unduh katalog