Cite This        Tampung        Export Record
Judul Sengsara membawa nikmat / Tulis sutan sati
Pengarang sati sutan tulis
EDISI 2
Penerbitan Jakarta : PT Balai Pustaka (Persero), 2010
Deskripsi Fisik vii, 206 Hlm :ilus ;21 cm
ISBN 979-407-360-1
Subjek Fiksi
Judul
Rak Sastra
Abstrak Sastra begitu saja. Ia lahir melalui proses pergulatan sastrawan dengan kondisi sosial-budaya zamannya. Maka, membaca karya sastra hakikatnya membaca keadaan masyarakat dan budaya yang terungkap dalam karya itu. Jadi, sastra menyimpan pemikiran sastrawannya juga. Perjalanan sejarah sastra Indonesia, tidak dapat dilepaskan dari peranan Balai Pustaka. Khazanah kesusastraan yang diterbitkan Balai Pustaka ibarat harta kebudayaan bangsa. Maka, membaca seri sastra adiluhung yang diterbitkan Balai Pustaka ini, tidak hanya sebagai usaha menelusuri kembali jejak masa lalu tentang kondisi sosial budaya zamannya, tetapi juga coba menelisik pemikiran pengarangnya sekaligus. Dengan begitu, kita akan menemukan banyak hal yang sekarang ini mungkin hanya ada dalam catatan sejarah. Dengan pemahaman itu, pembelajaran sastra disekolah dengan memanfaatkan seri sastra adiluhung ini, penting artinya. Kita akan mengetahui jejak sastra Indonesia ke belakang dan perjalanannya sampai ke masa sekarang. Kita juga dapat menyentuh b
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000001771 813 SAT s Dapat dipinjam Perpustakaan BSIP Jakarta - Ruang Baca Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000001506
005 20240729092039
007 ta
008 240729################g##########0#ind##
020 # # $a 979-407-360-1
035 # # $a 0010-0224000476
082 # # $a 813
084 # # $a 813 SAT s
100 1 # $a sati sutan tulis
245 1 # $a Sengsara membawa nikmat /$c Tulis sutan sati
250 # # $a 2
260 # # $a Jakarta :$b PT Balai Pustaka (Persero),$c 2010
300 # # $a vii, 206 Hlm : $b ilus ; $c 21 cm
520 # # $a Sastra begitu saja. Ia lahir melalui proses pergulatan sastrawan dengan kondisi sosial-budaya zamannya. Maka, membaca karya sastra hakikatnya membaca keadaan masyarakat dan budaya yang terungkap dalam karya itu. Jadi, sastra menyimpan pemikiran sastrawannya juga. Perjalanan sejarah sastra Indonesia, tidak dapat dilepaskan dari peranan Balai Pustaka. Khazanah kesusastraan yang diterbitkan Balai Pustaka ibarat harta kebudayaan bangsa. Maka, membaca seri sastra adiluhung yang diterbitkan Balai Pustaka ini, tidak hanya sebagai usaha menelusuri kembali jejak masa lalu tentang kondisi sosial budaya zamannya, tetapi juga coba menelisik pemikiran pengarangnya sekaligus. Dengan begitu, kita akan menemukan banyak hal yang sekarang ini mungkin hanya ada dalam catatan sejarah. Dengan pemahaman itu, pembelajaran sastra disekolah dengan memanfaatkan seri sastra adiluhung ini, penting artinya. Kita akan mengetahui jejak sastra Indonesia ke belakang dan perjalanannya sampai ke masa sekarang. Kita juga dapat menyentuh bidang lain: bahasa, sejarah, sosiologi, antropologi, geografi, bahkan juga politik yang berlaku pada waktu itu. Memang, dalam karya sastra-bidang itu-disinggung untuk kepentingan jalinan cerita. Tetapi justru di situlah, sisi lain makna karya sastra menjelma dokumen sosiologis, historis, dan bidang-bidang yang disebutkan tadi. Sekadar menyebut beberapa contoh, simaklah kegelisahan Sitti Nurbaya mengenai statusnya sebagai perempuan pribumi. Bukankah harapannya untuk dapat bersekolah seperti ada benang merahnya dengan semangat Kartini atau Dewi Sartika di Bandung
650 # 4 $a Fiksi
650 # 4 $a Judul
650 # 4 $a Rak Sastra
990 # # $a 00000001771
Content Unduh katalog