520
|
#
|
#
|
$a Seminar Nasional dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke-33 dengan tema "Optimalisasi Sumberdaya Lokal Melalui Diversifikasi Pangan Menuju Kemandirian Pangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015" di Padang pada tanggal 21-22 Oktober 2013 yang dihadiri oleh para pakar dan pemangku kepentingan pangan merekomendasikan:
1. Pemerintah perlu menyusun rencana program jangka menengah dan panjang serta roadmap untuk: (i) melakukan peningkatan kapasitas produksi produktivitas dan penetapan baku mutu bahan baku dan produk olahan pangan, dan (ii) melakukan sosialisasi dan pembenahan baku produk pangan menyongsong pemberlakuan MEA 2015;
2. Perumusan kebijakan-kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang komprehensif dan terpadu antar sektor dan antara pusat dan daerah, dari produksi di hulu sampai pengolahan di hilir rantai pasok pangan, serta sektor pendukungnya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pangan dari berbagai agroekosistem lahan kering, laut dan perairan serta hutan tanpa merusak lingkungan, agar masyarakat memperoleh akses untuk memanfaatkan sumberdaya produksi pangan lokal dan pada saat yang sama mereka mudah mendapatkan bahan pangan berbasis sumberdaya lokal;
3. Pengembangan bahan pangan dari sumberdaya lokal dapat dilakukan dengan cara: (i) pengembangan pasar dan informasi pasar bagi produk pangan lokal, (ii) peningkatan adopsi teknologi tepat guna, (iii) peningkatan akses terhadap sarana dan prasarana pertanian, dan (iv) peningkatan akses petani, nelayan, pembudi daya ikan, dan pelaku usaha pangan berskala kecil terhadap lahan dan sumberdaya pertanian lainnya;
4. Penggalakan peran swasta dalam mendukung kemandirian pangan berbasis sumberdaya lokal melalui kemitraan yang saling menguntungkan dalam suatu sistem agribisnis yang komprehensif melalui penerapan teknologi inovatif dan kelembagaan yang tangguh;
5. Pengembangan sentra-sentra produksi pertanian dan pangan di masing- masing koridor ekonomi pembangunan wilayah MP3EI, sesuai dengan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah, serta meningkatkan konektivitas sistem rantai pasok produk pertanian dan pangan antar wilayah;
6. Pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi sesuai dengan agenda riset nasional (ARN) dalam rangka penganeka-ragaman pangan non- beras yang mengarah pada pola pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, yang pada gilirannya akan mengurangi konsumsi beras perkapita;
7 Reinvestasi penelitian dan pengembangan teknologi mutakhir (high- technology) dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang nuklir dan bioteknologi, serta dengan seoptimal mungkin memanfaatkan keanekaragaman hayati yang tersedia dan sumber daya lokal;
8. Pemanfaatan lahan sub optimal (92 juta ha), lahan hutan (0,3 juta ha), dan perairan (laut, sungai, danau, dan rawa) 70,0 juta ha dalam rangka kemandirian pangan nasional. Karena lahan sub optimal, lahan hutan dan perairan tersebut sebagian besar berada di daerah perbatasan, daerah. tertinggal dan pulau-pulau kecil, maka pengembangan infrastruktur pertanian dan sarana pendukung termasuk sistem perbenihan dan pembibitan, kelembagaan petani/nelayan/pembudidaya ikan permodalan, sistem logistic, distribusi dan pasar perlu dilakukan agar masyarakat mampu mengakses potensi lahan-lahan tersebut untuk pengembangan pertanian berbasis sumber daya lokal;
9 Peningkatan pendidikan dan keterampilan para petani, nelayan, pembudi daya ikan, dan pelaku usaha pangan berskala kecil dan pemangku kepentingan pangan dan bahan baku pangan di bidang pra-panen dan pasca panen sesuai dengan kepentingannya masing-masing, terutama bagi petani, nelayan, pembudidaya ikan di daerah lahan sub optimal;
10. Menggali potensi pangan dari kawasan hutan lainnya, yaitu tanaman sagu
(Metroxylon spp.) sebagai bagian dalam pengembangan program
penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal dengan memperhatikan kepentingan petani kecil, sebagai bagian dari kemandirian pangan;
11. Pengamanan dan penguatan pasar domestik, diantaranya melalui kampanye berkelanjutan agar masyarakat lebih mencintai produk lokal
|