Cite This        Tampung        Export Record
Judul Tikus Sawah: Bioekologi dan Pengendalian / IAARD PRESS
Pengarang IAARD PRESS
Penerbitan Yogyakarta : IAARD PRESS, 2017
Deskripsi Fisik xviii, 118 hlm. :ilus ;21 cm
ISBN 978-602-344-212-6
Subjek Tikus Sawah
Abstrak Hingga saat ini tikus sawah Rattus argentiventer masih menjadi hama utama tanaman padi yang merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Kenyataan di lapang menunjukkan tingkat kerusakan tanaman padi akibat serangan tikus sawah bervariasi dari ringan sampai berat dan bahkan dapat menyebabkan puso atau gagal panen, bergantung pada populasinya di suatu wilayah. Dalam periode 2011-2015, serangan hama tikus pada tanaman padi di Indonesia rata-rata 161.000 ha per tahun. Angka ini setara dengan kehilangan 620 juta kg beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan lebih dari 6 juta penduduk selama satu tahun. Di Asia Tenggara, kehilangan produksi padi akibat serangan tikus sawah diperkirakan mencapai 5-10% per tahun dan diperkirakan meningkat dalam beberapa dekade terakhir jika dikaitkan dengan upaya peningkatan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua atau tiga kali tanam padi dalam satu tahun. Tikus sawah juga menularkan berbagai penyakit yang berbahaya bagi manusia dan ternak, di
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000002177
005 20240327090240
007 ta
008 240327################g##########0#ind##
020 # # $a 978-602-344-212-6
035 # # $a 0010-0324000358
110 0 # $a IAARD PRESS
245 1 # $a Tikus Sawah: Bioekologi dan Pengendalian /$c IAARD PRESS
260 # # $a Yogyakarta :$b IAARD PRESS,$c 2017
300 # # $a xviii, 118 hlm. : $b ilus ; $c 21 cm
520 # # $a Hingga saat ini tikus sawah Rattus argentiventer masih menjadi hama utama tanaman padi yang merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Kenyataan di lapang menunjukkan tingkat kerusakan tanaman padi akibat serangan tikus sawah bervariasi dari ringan sampai berat dan bahkan dapat menyebabkan puso atau gagal panen, bergantung pada populasinya di suatu wilayah. Dalam periode 2011-2015, serangan hama tikus pada tanaman padi di Indonesia rata-rata 161.000 ha per tahun. Angka ini setara dengan kehilangan 620 juta kg beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan lebih dari 6 juta penduduk selama satu tahun. Di Asia Tenggara, kehilangan produksi padi akibat serangan tikus sawah diperkirakan mencapai 5-10% per tahun dan diperkirakan meningkat dalam beberapa dekade terakhir jika dikaitkan dengan upaya peningkatan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua atau tiga kali tanam padi dalam satu tahun. Tikus sawah juga menularkan berbagai penyakit yang berbahaya bagi manusia dan ternak, di antaranya leptospirosis. Di Indonesia, kasus leptospirosis sering terjadi dan di beberapa daerah merupakan kejadian luar biasa (KLB). Penyakit ini tersebar luas di seluruh dunia, terutama di daerah tropis, termasuk Indonesia. Penyebab leptospirosis adalah urin hewan terinfeksi Leptospira yang mencemari lingkungan. Gejala klinis penyakit ini sangat bervariasi dari ringan hingga berat, bahkan dapat menyebabkan kematian.
650 # 4 $a Tikus Sawah
No Nama File Nama File Format Flash Format File Action
1 Tikus Sawah_Bioekologi dan Pengendalian.pdf Tikus Sawah: Bioekologi dan Pengendalian pdf Baca Online
Content Unduh katalog