Cite This        Tampung        Export Record
Judul KEBIJAKAN DAN STRATEGI INDUSTRI PERUNGGASAN MENJELANG PASAR TUNGGAL ASEAN 2015 / Tjeppy D. Soedjana
Pengarang Soedjana, Tjeppy
[ et.al ]
EDISI -
Penerbitan Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, 2014
Deskripsi Fisik vi, 42 hlm ;20,5 cm
ISBN 978-602-8475-84-6
Subjek Kebijakan dan Stategi
Industri Perunggasan
Pasar Tunggal ASEAN
Abstrak Indonesia membutuhkan persiapan serius dalam menghadapi Pasar Tunggal ASEAN (Asean Economic Community/AEC) pada tahun 2015. Komunitas ini tidak hanya terbatas pada mewujudkan suatu pasar tunggal yang terintegrasi, tetapi juga meningkatkan daya saing ASEAN di pasar dunia, seperti yang tercantum dalam Blue Print AEC yang ditandatangani oleh 10 kepala negara anggota ASEAN. Pernyataan tersebut bertujuan untuk mewujudkan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi untuk menjadikan ASEAN sebagai komunitas yang dinamis dan berdaya saing. Mekanisme dan ukuran yang baru akan diperkuat untuk melaksanakan inisiatif ekonomi, percepatan wilayah dalam integrasi sektor prioritas, fasilitasi gerakan bisinis, tenaga ahli, dan memperkuat mekanisme institusi. Sektor strategis yang mendapatkan perhatian serius adalah pangan, pertanian dan kehutanan. Pasar Tunggal ASEAN yang akan dimulai pada tahun 2015 merupakan uji awal dari kesiapan berbagai sektor di Indonesia, termasuk perunggasan. Sebelum menghadapi tantangan pasar gl
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000001811
005 20240228022629
007 ta
008 240228################g##########0#ind##
020 # # $a 978-602-8475-84-6
035 # # $a 0010-0224000781
100 1 # $a Soedjana, Tjeppy
245 1 # $a KEBIJAKAN DAN STRATEGI INDUSTRI PERUNGGASAN MENJELANG PASAR TUNGGAL ASEAN 2015 /$c Tjeppy D. Soedjana
250 # # $a -
260 # # $a Bogor :$b Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan,$c 2014
300 # # $a vi, 42 hlm ; $c 20,5 cm
520 # # $a Indonesia membutuhkan persiapan serius dalam menghadapi Pasar Tunggal ASEAN (Asean Economic Community/AEC) pada tahun 2015. Komunitas ini tidak hanya terbatas pada mewujudkan suatu pasar tunggal yang terintegrasi, tetapi juga meningkatkan daya saing ASEAN di pasar dunia, seperti yang tercantum dalam Blue Print AEC yang ditandatangani oleh 10 kepala negara anggota ASEAN. Pernyataan tersebut bertujuan untuk mewujudkan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi untuk menjadikan ASEAN sebagai komunitas yang dinamis dan berdaya saing. Mekanisme dan ukuran yang baru akan diperkuat untuk melaksanakan inisiatif ekonomi, percepatan wilayah dalam integrasi sektor prioritas, fasilitasi gerakan bisinis, tenaga ahli, dan memperkuat mekanisme institusi. Sektor strategis yang mendapatkan perhatian serius adalah pangan, pertanian dan kehutanan. Pasar Tunggal ASEAN yang akan dimulai pada tahun 2015 merupakan uji awal dari kesiapan berbagai sektor di Indonesia, termasuk perunggasan. Sebelum menghadapi tantangan pasar global yang lebih berat, terutama dalam menghadapi persaingan dari produsen perunggasan yang paling efisien di dunia seperti Amerika Serikat dan Brazil. Industri perunggasan telah membuktikan kemampuannya dalam menghasilkan produk pangan hewani berupa daging ayam dan telur yang sangat terjangkau bagi penduduk Indonesia. Produk perunggasan di Indonesia merupakan komoditas strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan bergizi bagi masyarakat. Partisipasi konsumsi daging unggas mencapai 57,1% sedangkan telur sudah mencapai 79,9%, dimana capaian ini merupakan angka tertinggi dibanding dengan produk pangan hewani lainnya. Dengan demikian, produk perunggasan nasional telah memposisikan dirinya sebagai komponen penguatan ketahanan pangan hewani bagi Indonesia. Pada saat ini budidaya unggas di dalam negeri baik broiler maupun petelur sudah dianggap modern, namun masih menghadapi masalah dalam hal komponen input produksi yang sebagian besar masih mengandalkan impor, serta pasca panen, pemasaran dalam bentuk live bird dan panjangnya rantai tataniaga. Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan melalui Tim Kajian Antisipatif dan Responsif Kebijakan Peternakan dan Veteriner (KAR-KSPV) telah mengadakan roundtable meeting dengan tema "Strategi dan Kebijakan Industri Perunggasan Menjelang Pasar Tunggal ASEAN 2015". Diskusi ini menghadirkan beberapa nara sumber terkait dan didokumentasikan dalam booklet ini. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi sehingga booklet ini dapat diterbitkan. Semoga berbagai informasi yang dimuat dapat memberikan inspirasi bagi kita semua untuk mempersiapkan berbagai strategi dalam menghadapi pasar tunggal ASEAN pada akhir tahun 2015.
650 # 4 $a Industri Perunggasan
650 # 4 $a Kebijakan dan Stategi
650 # 4 $a Pasar Tunggal ASEAN
700 0 # $a [ et.al ]
Content Unduh katalog