
Judul | Dari Kediktatoran sampai mis saigon : Todung Mulya Lubis / Sukoco |
Pengarang | Cokosu - |
EDISI | - |
Penerbitan | Jakarta : PT Gremedia, 2009 |
Deskripsi Fisik | xi,347 hlm :ilus ;20,1 |
ISBN | 979-978-22-5140-1 |
Subjek | Todung Mulya Lubis |
Abstrak | B ila pembaca kebetulan memegang buku ini, ketahuilah bahwa sebagian besar isinya adalah wawancara. Wawancara berbeda dari tulisan byline di mana klaim kepengarangan bisa dibunt. Wawancara adalah proses dua pihak, antara pewawancara yang penuh dengan persoalan yang ingin dijelaskan dan dipecah-kan, kalau memang ada; jadi sesuatu yang ingin dicari solusinya. Pihak kedua adalah yang diwawancarai yang sering diperlakukan sebagai resource person(s) tempat sumber informasi dan penge-tahuannya diharapkan mengalir bertumpah ruah. Interaksi ke-duanya menjadi sangat menentukan. Rangsangan intelektual yang satu diharapkan merangsang sumber intelektual yang lain, sebagaimana kebuntuan yang satu menyebabkan kebuntuan yang lain juga. |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Bukan fiksi atau tidak didefinisikan |
Target Pembaca | Umum |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000003115 | ||
005 | 20250725015855 | ||
007 | ta | ||
008 | 250725################g##########0#ind## | ||
020 | # | # | $a 979-978-22-5140-1 |
035 | # | # | $a 0010-0725000005 |
100 | 1 | # | $a Cokosu |
245 | 1 | # | $a Dari Kediktatoran sampai mis saigon : $b Todung Mulya Lubis /$c Sukoco |
250 | # | # | $a - |
260 | # | # | $a Jakarta :$b PT Gremedia,$c 2009 |
300 | # | # | $a xi,347 hlm : $b ilus ; $c 20,1 |
520 | # | # | $a B ila pembaca kebetulan memegang buku ini, ketahuilah bahwa sebagian besar isinya adalah wawancara. Wawancara berbeda dari tulisan byline di mana klaim kepengarangan bisa dibunt. Wawancara adalah proses dua pihak, antara pewawancara yang penuh dengan persoalan yang ingin dijelaskan dan dipecah-kan, kalau memang ada; jadi sesuatu yang ingin dicari solusinya. Pihak kedua adalah yang diwawancarai yang sering diperlakukan sebagai resource person(s) tempat sumber informasi dan penge-tahuannya diharapkan mengalir bertumpah ruah. Interaksi ke-duanya menjadi sangat menentukan. Rangsangan intelektual yang satu diharapkan merangsang sumber intelektual yang lain, sebagaimana kebuntuan yang satu menyebabkan kebuntuan yang lain juga. |
600 | # | 4 | $a Todung Mulya Lubis |
700 | 0 | # | $a - |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :