Tag
|
Ind1
|
Ind2
|
Isi
|
001
|
|
|
INLIS000000000017781
|
005
|
|
|
20210825064448
|
008
|
|
|
210825################|##########|#|##
|
035
|
#
|
#
|
$a 0010-0721002313
|
082
|
#
|
#
|
$a ARTVET2361
|
084
|
#
|
#
|
$a ARTVET2361
|
245
|
#
|
#
|
$a Non-Typhoid Salmonella Penyebab Foodborne Diseases: Pencegahan dan Penanggulangannya /$c Zelpina, Engki; Noor, S. M.
|
250
|
#
|
#
|
$a WARTAZOA
|
260
|
#
|
#
|
,$c 2020
|
300
|
#
|
#
|
$a Vol. 30 (4), p.221-229
|
520
|
#
|
#
|
$a Non-typhoid Salmonella (NTS) adalah bakteri patogen penyebab gastroenteritis pada manusia yang ditularkan melalui
hewan dan produk hewan terkontaminasi. Kasus infeksi NTS pada manusia telah banyak dilaporkan di dunia, tetapi masyarakat
Indonesia umumnya lebih mengenal Salmonella typhoid dari pada non-typhoid Salmonella (NTS). Gastroenteritis akibat NTS
tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotika, namun dapat fatal jika terjadi komplikasi pasca-infeksi seperti septikemia,
artritis reaktif atau aneurisma aorta. Kontaminasi NTS pada produk hewani seperti telur, daging ayam, susu mentah dan produk
hewani lainnya sebagai penyebab food-borne diseases pada manusia. Diperkirakan 1-3% hewan peliharaan pembawa NTS tanpa
menyebabkan penyakit. Pengendalian infeksi NTS sulit dilakukan karena Salmonella toleran terhadap tekanan lingkungan,
penyebarannya sangat luas, resisten terhadap beberapa jenis antibiotik dan mempunyai kemampuan untuk beradaptasi. Penerapan
biosekuriti yang ketat di peternakan dilakukan melalui surveilans dan monitoring, sehingga dapat mencegah kontaminasi
produk ternak dan turunannya dan mencegah penularan NTS pada manusia. Tujuan tulisan ini adalah memberikan informasi tentang NTS pada hewan dan manysia dan cara pencegahan dan pengendaliannya
|
650
|
#
|
4
|
$a Non-typhoid Salmonella (NTS), foodborne disease, pencegahan, penanggulangan
|
700
|
|
#
|
$a Noor, S. M.
|
856
|
#
|
#
|
$a http://dx.doi.org/10.14334/wartazoa.v30i4.2194
|
990
|
#
|
#
|
$a ARTVET2361
|