Cite This        Tampung        Export Record
Judul Bertanam cabai / Setiadi
Pengarang Setiadi
EDISI Cet. XII
Penerbitan Jakarta : Penebar Swadaya, 1996
Deskripsi Fisik xii, 183 p. :ilus. ;21 cm
ISBN 979-489-385-4
Subjek Cabai
Setiadi
Abstrak Kisah menarik petualang berkebangsaan Spanyol bermula pada tahun 1490. Saat itu ekspedisi yang dipimpin Columbus mendarat di sebuah daerah berhawa panas yang semula dikiranya sebagai salah satu daerah dari Benua Asia. Namun, belakangan barulah diketahui bahwa daerah yang didaratinya itu merupakan daerah Guanahani, sekarang merupakan wilayah San Salvador. Columbus sempat terheran-heran pada tanaman cabai Yang sudah dibudidayakan secara luas oleh penduduk asli di situ, karena berbeda dengan tanaman cabai yang dikenalnya di Eropa. Rasa buah tanaman dari benua temuannya ini Sangat pedas dan aromanya sangat tajam. Padahal tanaman cabai yang dikenalnya di Eropa tidak begitu pedas dan aromanya tidak begitu tajam. Cabai yang dikenalnya di Eropa adalah cabai yang dikenal sebagai paprika atau sweet pepper (C. annuum var. grossum atau C. grossum). Cabai yang ditemukan Columbus memang merupakan tanaman asli Amerika Selatan. Dari sinilah tanaman ini menyebar ke Amerika Tengah menuju Amerika Serikat bagian selatan. Konon s
Catatan di Rak Sayuran
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Tidak diketahui / tidak ditentukan

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
1294/BBDAPTHT/B/04 664.51 SET b Dapat dipinjam Perpustakaan Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu - Ruang Baca Umum Tersedia
1295/BBDAPTHT/B/04 664.51 SET b Dapat dipinjam Perpustakaan Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu - Ruang Baca Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000201
005 20240515110531
007 ta
008 240515###########################0#ind##
020 # # $a 979-489-385-4
035 # # $a 0010-0622000001
082 # # $a 664.51
084 # # $a 664.51 SET b
100 1 # $a Setiadi
245 1 # $a Bertanam cabai /$c Setiadi
250 # # $a Cet. XII
260 # # $a Jakarta :$b Penebar Swadaya,$c 1996
300 # # $a xii, 183 p. : $b ilus. ; $c 21 cm
500 # # $a di Rak Sayuran
520 # # $a Kisah menarik petualang berkebangsaan Spanyol bermula pada tahun 1490. Saat itu ekspedisi yang dipimpin Columbus mendarat di sebuah daerah berhawa panas yang semula dikiranya sebagai salah satu daerah dari Benua Asia. Namun, belakangan barulah diketahui bahwa daerah yang didaratinya itu merupakan daerah Guanahani, sekarang merupakan wilayah San Salvador. Columbus sempat terheran-heran pada tanaman cabai Yang sudah dibudidayakan secara luas oleh penduduk asli di situ, karena berbeda dengan tanaman cabai yang dikenalnya di Eropa. Rasa buah tanaman dari benua temuannya ini Sangat pedas dan aromanya sangat tajam. Padahal tanaman cabai yang dikenalnya di Eropa tidak begitu pedas dan aromanya tidak begitu tajam. Cabai yang dikenalnya di Eropa adalah cabai yang dikenal sebagai paprika atau sweet pepper (C. annuum var. grossum atau C. grossum). Cabai yang ditemukan Columbus memang merupakan tanaman asli Amerika Selatan. Dari sinilah tanaman ini menyebar ke Amerika Tengah menuju Amerika Serikat bagian selatan. Konon sejak tahun 7000 SM, buah cabai sudah dimanfaatkan oleh suku Indian untuk keperluan masak-memasak (bumbu). Menginjak tahun 5200—3400 SM, barulah mereka mulai membudidayakannya. Dari hasil budi daya ini, cabai disebarluaskan ke berbagai daerah lain di Benua Amerika. Persyaratan agar tanaman cabai dapat memberikan hasil yang baik adalah dengan memperhatikan suhu udara pada siang hari rata-rata 24°C atau antara 21°C-27°C dan suhu pada malam hari antara 13°C-16°C. Cabai jika ditanam dilahan sawah, sebaiknya di tanam pada akhir musim hujan. Sebaliknya bila di lahan tegal, ditanam pada akhir musim kemarau. Tanah yang baik dengan keasaman (pH) antara 6,0-7,0, tetapi akan lebih baik jika pH tanahnya 6,5 dan berstruktur remah atau gembur.
600 1 4 $a Setiadi
650 # 4 $a Cabai
990 # # $a 1294/BBDAPTHT/B/04
990 # # $a 1295/BBDAPTHT/B/04
Content Unduh katalog