
Judul | Sastra Lisan Banjar Hulu |
Pengarang | ASMUNI, Fahrurraji |
EDISI | Cet.2. |
Penerbitan | Banjarbaru : Penakita Publisher, 2018 |
Deskripsi Fisik | 118 hlm. :Ilus. ;19 cm |
ISBN | 978-602-9421-06-4 |
Subjek | KEBUDAYAAN BANJAR |
Catatan | Seni sastra Banjar Hulu merupakan khazanah kebudayaan Banjar yang harus dipertahankan keberadaannya. Kalau tidak, seni sastra banjar hulu akan lenyap ditelan arus globalisasi yang kian menderas Hal ini kita rasakan sekarang, lihatlah betapa lantunan pantun, dindang, gurindam, dan madihin hampir tak terdengar lagi lantaran telah bertukar dengan lagu-lagu erotik yang membakar nafsu seksual. Tutur candi, balumut, bakisah, dan lain-lainnya yang penuh mengandung pesan moral dan pendidikan telah tersudut ke pinggir kenangan karena direbut tutur-tutur elektronik yang secara perlahan menjauhkan kita dari kebudayaan asli yang lama menjadi pegangan kita. |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Tidak ada kode yang sesuai |
Target Pembaca | Umum |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
H201901084-02 | 306.4 ASM s | Dapat dipinjam | Perpustakaan SMKPP Banjarbaru - | Dipinjam |
H201901083-01 | 306.4 ASM s | Dapat dipinjam | Perpustakaan SMKPP Banjarbaru - | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000000600 | ||
005 | 20230320015209 | ||
008 | 230320################g##########|#ind## | ||
020 | # | # | $a 978-602-9421-06-4 |
035 | # | # | $a 0010-0122000599 |
041 | $a id | ||
082 | # | # | $a 306.4 |
084 | # | # | $a 306.4 ASM s |
090 | $a 306.4 ASM s | ||
100 | 0 | # | $a ASMUNI, Fahrurraji |
245 | 1 | # | $a Sastra Lisan Banjar Hulu |
250 | # | # | $a Cet.2. |
260 | # | # | $a Banjarbaru :$b Penakita Publisher,$c 2018 |
300 | # | # | $a 118 hlm. : $b Ilus. ; $c 19 cm |
500 | # | # | $a Seni sastra Banjar Hulu merupakan khazanah kebudayaan Banjar yang harus dipertahankan keberadaannya. Kalau tidak, seni sastra banjar hulu akan lenyap ditelan arus globalisasi yang kian menderas Hal ini kita rasakan sekarang, lihatlah betapa lantunan pantun, dindang, gurindam, dan madihin hampir tak terdengar lagi lantaran telah bertukar dengan lagu-lagu erotik yang membakar nafsu seksual. Tutur candi, balumut, bakisah, dan lain-lainnya yang penuh mengandung pesan moral dan pendidikan telah tersudut ke pinggir kenangan karena direbut tutur-tutur elektronik yang secara perlahan menjauhkan kita dari kebudayaan asli yang lama menjadi pegangan kita. |
650 | 4 | $a KEBUDAYAAN BANJAR | |
990 | # | # | $a H.01083/PER/05/19 |
990 | # | # | $a H.01084/PER/05/19 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :