Cite This        Tampung        Export Record
Judul Meningkatkan Produksi Jagung Di Lahan Kering, Sawah, Dan Pasang Surut
Pengarang ADISARWANTO,T
Yustina Erna Widyastuti
EDISI Cet.4
Penerbitan Jakarta : Penebar Swadaya, 2002
Deskripsi Fisik ix+86 hlm. :Ilus. ;20,5 cm.
ISBN 979-489-519-9
Subjek Jagung
Abstrak Selain sebagai bahan pangan sumber karbohidrat, jagung pun digunakan sebagai bahan pakan dan bahan baku industry. Penggunaan jagung sebagai bahan pakan yang Sebagian besar untuk ayam ras meningkat dengan laju kenaikan lebih dari 20% per tahun. Namun, penggunaan jagung sebagai bahan pangan menurun. Oleh karena kontinuitas kebutuhan tidak dapat dipenyhi, terkadang jagung harus diimpor walaupun pada waktu tertentu ada kegiatan ekspor. Ini terjadi akibat tidak meratnya musim panen di sepanjang tahun. Di awal musim panen terjadi kelebihan produksi sehingga harus diekspor akibat tidak adanya fasilitas penyimpanan yang memadai. Sebaliknya, di musim paceklik terjadi kekurangan sehingga harus diimpor. Untuk itulah upaya meningkatkan produksi jagung harus dilakukan terutama saat musim paceklik.
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
B200300290 633.1 ADI m Dapat dipinjam Perpustakaan SMKPP Banjarbaru - Ruang Baca Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000002637
005 20220411102726
008 220411################g##########0#ind##
020 # # $a 979-489-519-9
035 # # $a 0010-0322000326
082 # # $a 633.1
084 # # $a 633.1 ADI m
100 0 # $a ADISARWANTO,T
245 1 # $a Meningkatkan Produksi Jagung Di Lahan Kering, Sawah, Dan Pasang Surut
250 # # $a Cet.4
260 # # $a Jakarta :$b Penebar Swadaya,$c 2002
300 # # $a ix+86 hlm. : $b Ilus. ; $c 20,5 cm.
520 # # $a Selain sebagai bahan pangan sumber karbohidrat, jagung pun digunakan sebagai bahan pakan dan bahan baku industry. Penggunaan jagung sebagai bahan pakan yang Sebagian besar untuk ayam ras meningkat dengan laju kenaikan lebih dari 20% per tahun. Namun, penggunaan jagung sebagai bahan pangan menurun. Oleh karena kontinuitas kebutuhan tidak dapat dipenyhi, terkadang jagung harus diimpor walaupun pada waktu tertentu ada kegiatan ekspor. Ini terjadi akibat tidak meratnya musim panen di sepanjang tahun. Di awal musim panen terjadi kelebihan produksi sehingga harus diekspor akibat tidak adanya fasilitas penyimpanan yang memadai. Sebaliknya, di musim paceklik terjadi kekurangan sehingga harus diimpor. Untuk itulah upaya meningkatkan produksi jagung harus dilakukan terutama saat musim paceklik.
600 # 4 $a Jagung
700 0 # $a Yustina Erna Widyastuti
990 # # $a B.00290/PER/04/03
Content Unduh katalog