01875 2200277 4500001002100000005001500021035002000036245003000056100001200086250001000098300003500108260003800143082000800181084001400189020002300203020002700226600002300253008004100276520115400317990002101471990002101492990002101513990002101534990002101555990002101576INLIS00000000000259520220331124525 a0010-03220002841 aTop 15 Tanaman Perkebunan0 aSUWARTO aCet.1 aiv+316 hlm. :bIlus. ;c23 cm. aJakarta :bPenebar Swadaya,c2014 a633 a633 SUW t a(10) 979-002-643-9 a(13) 978-979-002-643-8 4aTanaman Perkebunan220331 g 0 ind  aAgribisnis perkebunan memegang peranan penting dalam perkembangan perekonomian di Indonesia. Sektor ini menyediakan lebih dari 19,4 juta lapangan kerja bagi penduduk Indonesia. Selain itu, sector perkebunan juga menambah devisa negara secara signifikan. Dalam perkembangan nya agribisnis perkebunan akan menghadapi berbagai agenda dan perlu dan lingkungan bisnis strategis. Perubahannya meliputi biaya produksi komoditas perkebunan, peta persaingan, liberalisasi perdagangan, kebijakan perdagangan, kebijakan produk, otonomi daerah, isu lingkungan dan penjarahan. Sektor perkebunan masih memiliki daya Tarik tersendiri. Produksi komoditas perkebunan terus meningkat tajam meskipun kondisi perekonomian secara global mengalami krisis. Salah satu contohnya, yaitu produksi kelapa sawit yang mengalami kenaikan sekitar 12,64%. Data dari Direktorat Jenderal Perkebunan menunjukkan bahwa produksi kelapa sawit pada tahun 2011 mencapai 23,10 juta ton CPO, lalu meningkat pada tahun 2012 menjadi 26,02 juta ton. Tidak hanya komoditas kelapa sawit, komoditas lain seperti karet, kelapa, kopi, tembakau, lada, dan cengkeh juga mengalami peningkatan produksi aH.0810/PER/12/17 aH.0811/PER/12/17 aH.0812/PER/12/17 aH.0813/PER/12/17 aH.0814/PER/12/17 aH.0815/PER/12/17