01646 2200229 4500001002100000005001500021035002000036245004600056100002400102250001000126300004200136700001600178260004000194082001000234084001600244020001800260600001000278008004100288520103700329990002501366990002501391INLIS00000000000245720220317094912 a0010-03220001461 aPetunjuk Lengkap Budi Daya Karet (Revisi)0 aHERU,Didit Setiawan aCet.1 avi + 166 hlm. :bIlus. ;c19 x 24 cm.0 aAgus Andoko aJakarta :bAgromedia Pustaka,c2008 a633.8 a633.8 HER p a979-006-210-9 4aKaret220317 g 0 ind  aIndonesia merupakan negara dengan perkebunan terluas di dunia, meskipun tanaman tersebut baru diintroduksi pada tahun 1864. Hanya dalam kurun waktu sekitar 150 tahun sejak dikembangkan pertama kali, luas areal perkebunan karet di Indonesia telah mencapai 3.262.291 hektar. Harus diakui bahwa sejak diperkenalkan karet sintetis pada decade 1950-an kebutuhan karet alam mengalami penurunan karena banyak fungsi karet alam yang tergantkan oleh karet sintetis. Apalagi karet sintetis dapat diproduksi dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan tanpa mempengaruhi harga. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan komoditas karet sebagai berikut: (1) Mempertahankan kualitas dan mutu; (2) Kemasan; (2) Menghindari kontaminasi dan virgin rubber. Ada dua jenis karet, yaitu karet alam dan karet sintetis . setiap jenis karet ini memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga keberadaannya saling melengkapi. Kelemahan karet alam bisa diperbaiki oleh karet sintetis dan sebaliknya, sehingga kedua jenis karet tersebut tetap dibutuhkan aB.01001-01/PER/09/09 aB.01001-02/PER/09/09