01817 2200205 4500001002100000005001500021035002000036245003400056100002500090250001800115300003300133260003000166082001000196084001600206020001800222008004100240650002100281520128800302990002101590INLIS00000000000228520220222011115 a0010-02220001671 aPengendalian Penyakit Tanaman3 aMARTOREDJO, Toekidjo aEd.1., Cet.1. av, 57 hlm. :bilus. ;c23 cm aYogyakarta :bAndi,c1992 a632.3 a632.3 MAR p a979-533-093-4220222 0  4aPenyakit Tanaman aMasalah swasembada pangan menjadi perhatian utama pemerintah semenjak PELITA I mengingat pangan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan produksi pangan nasional, baik dengan ekstensifikasi pertanian maupun dengan intensifikasi pertanian . Dengan usaha yang keras Indonesia telah berhasil mencapai swasembada pangan, khususnya beras. Untuk keberhasilan ini Indonesia sempat memperoleh penghargaan dari Organisasi Pangan Dunia. Meskipun demikian bukan berarti bahwa masalah pangan sudah berhasil diatasi. Indonesia masih harus bekerja keras agar produksi pangan nasional dapat terus ditingkatkan guna mencukupi kebutuhan pangan nasional yang juga terus meningkat akibat terus bertambahnya jumlah penduduk. Besarnya produksi dapat dipengaruhi oleh kelompok factor penambah produksi dan kelompok factor pengurang produksi. Kelompok pertama antara lain terdiri dari pemakaian bibit unggul, tanah yang subur, persediaan air yang cukup, pengolahan tanah yang sempurna dan cara bercocok tanam yang baik. Kelompok kedua antara lain terdiri dari hama, penyakit dan gulma, serta keadaan lingkungan yang tidak sesuai. Masalah penyakit tanaman seringkali tidak mudah diatasi. Tanpa pengetahuan yang cukup akan jenis penyakit dan cara penanggulangannya. aH.0006/PER/02/22