01976 2200409 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020002200097041000700119082001000126090001400136100002100150245002900171250001100200260004400211300003600255500087600291650004701167084001601214990002101230990002101251990002101272990002101293990002101314990002101335990002101356990002101377990002101398990002101419990002101440990002101461990002101482990002101503990002101524990002101545INLIS00000000000109620230328070445 a0010-0122001095230328 g | ind  a978-602-0785-48-6 aid a307.2 a390 BAR u0 aBARJIE B., Ahmad1 aUrang Banjar Tulak Madam aCet.2. aBanjarbaru :bPenakita Publisher,c2020 axiv, 286 hlm. :bIlus. ;c21 cm amadam (merantau) merupakan persoalan lama. lebih-lebih bagi perantau banjar yang menurut para ahli sudah mulai merantau ke sumatera, Malaaysia dan daerah lainnya, sejak akhir abad ke-18, pertengahan abad ke 19 bahkan hingga pertengahan abad ke 20. Menurut Mochtar Naim (taufik Arbain 2007), etnis Banjar dikategorikan sebagai perantau aulung abd-abad bersamaan dengan jayanya etnis Bugis melakukan perantauan ke keluar dari daerah asalnya, baik ke Sumatra maupun Semenanjung Malaya. Hal ini menunjukkan bahwa urang Banjar merupakan suku perantau, sama atau bahkan lebih dahulu daripada perantau lain seperti suku Jawa, Minang, madura, batak dan lainnya. mengingat urang banjar sudah tersebar di mana-mana dan terus berkembang biaka, tidak mustahil suku Banjar yang tinggal di perantauan lebih banyak daripada suku Banjar yang tinggal di daerah asalnya Kalimantan Selatan. 4aIlmu Sosial -- Urbanisasi -- Adat istiadat a307.2 BAR u aB.0818/PER/06/20 aB.0819/PER/06/20 aB.0820/PER/06/20 aB.0821/PER/06/20 aB.0822/PER/06/20 aB.0823/PER/06/20 aB.0824/PER/06/20 aB.0825/PER/06/20 aB.0826/PER/06/20 aB.0827/PER/06/20 aB.0828/PER/06/20 aB.0829/PER/06/20 aB.0830/PER/06/20 aB.0831/PER/06/20 aB.0832/PER/06/20 aB.0833/PER/06/20