04805 2200337 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100100003000122245016200152250001400314300004400328650001500372650001000387650001300397700003200410700003200442700003100474700002500505264006900530336002100599337003000620338002300650520367100673082001004344084001604354856008204370990001504452PBTAN00000000000004320240422020054 a0010-1123000004ta240422 g 0 ind  a978-979-1159-78-40 aAchmad M. FagiePengarang1 aAdagium ilmu tanah dan tanaman dalam pratek pertanian tanaman pangan /cAchmad M. Fagi, A. Karim Makarim, Haris Syahbuddin ; editor, Mahyuddin Syam, Hermanto aCetakan 1 axvii, 261 halaman :bilustrasi ;c20 cm 4aIlmu tanah 4aPupuk 4apedology0 aA. Karim MakarimePengarang0 aHaris SyahbuddinePengarang0 aMahyuddin SyamePenyunting0 aHermantoePenyunting aBogor :bPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan,c2020 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aBuku tentang tanah dan fisiologi tanaman untuk pertanian telah banyak ditulis oleh para ahli ilmu tanah dan ahli fisiologi tanaman bertaraf internasional. Isi dari buku-buku ilmu tanah dan juga buku-buku fisiologi tanaman bervariasi dalam hal tekanan terhadap objek bahasan, bergantung kepada daya tarik dari para ahli tersebut. Tetapi kalau dibaca secara seksama isi dari buku-buku dalam disiplin ilmu yang sama saling melengkapi antara satu dan lainnya. Untuk menelaah isi dari buku-buku itu yang terdiri atas ratusan halaman per buku atau ribuan halaman secara keseluruhan perlu waktu yang tidak mungkin diluangkan oleh teknisi di lapang (Penyuluh Pertanian Spesialis-PPS, Penyuluh Pertanian Lapang-PPL), bahkan oleh mahasiswa dan peneliti sekalipun, apalagi oleh para pengambil keputusan yang kegiatan kesehariannya begitu banyak dan kompleks. Buku-buku ilmu tanah dan fisiologi tanaman dasar ditulis oleh para ahli pada era dimana isu-isu terkini belum timbul, karena pada saat itu hasil-hasil pertanian relatif masih dapat mencukupi kebutuhan minimal, sementara sejak pertengahan abad ke-20, mulai disadari bahwa pertambahan jumlah penduduk membutuhkan pangan dan papan yang semakin banyak, dan kelestaran lingkungan semakin mengkhawatirkan akibat dari tekanan jumlah penduduk itu. Pada situasi seperti dewasa ini wajar kalau muncul dua pilihan gagasan atau strategi tentang pembangunan pertanian: pertama, gagasan low-inputs traditional farming untuk kembali ke penerapan teknologi seperti pada era pra-industri; kedua, gagasan high inputs commercial farming yang lebih memperhatikan kebutuhan pangan dan papan penduduk yang terus meningkat. Pada tanaman pangan terigu, jagung dan padi ternatif/gagasan kedua berkonotasi dengan teknologi Revolusi Hijau. Ilmuwan di negara-negara maju yang diawali oleh ilmuwan Amerika Serikat dan Australia mengembangkan teknologi yang disebut precision farming dan prescription farming. Di Indonesia, dinamakan teknologi pertanian spesifik lokasi. Akan tetapi, di Indonesia spesifik lokasi itu diinterpretasikan sempit, yaitu desa, kecamatan atau kabupaten, bukan agroekosistem. Data desa, kecamatan dan kabupaten dimana penelitian/pengkajian diselenggarakan tidak dapat digunakan untuk memformulasi precision farming atau prescription farming. Perlu dimaklumi bahwa teknologi inovatif, terutama yang berkenaan dengan komoditas populis seperti padi, jagung dan kedelai tidak dapat dikembangkan secara instan. Sebagai contoh, ada kesepakatan internasional bahwa teknologi yang dilaporkan adaptif terhadap perubahan iklim dan mampu menekan emisi gas rumah kaca (GRK) harus memenuhi 3 syarat, yaitu reportable (dapat dilaporkan secara bertanggungjawab kebenarannya); verifiable (dapat diuji keabsahan ilmiahnya); dan multiplicable (dapat diterapkan secara luas dan hasilnya konsisten). Peraturan Presiden (Perpres No. 61/2011) menekankan bahwa teknologi yang adaptif terhadap perubahan iklim dapat dianjurkan, tetapi tidak boleh menurunkan laju kenaikan produksi pertanian. Ini adalah syarat yang menantang para peneliti. Dengan buku ini penulis berupaya untuk memfasilitasi para pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan pertanian berkaitan dengan pengembangan dan penggunaan teknologi pertanian yang efektif, efisien dan ramah lingkungan. Melalui buku ini diharapkan masalah-masalah produktivitas, stabilitas, keberlanjutan laju kenaikan hasil pertanian, terutama isu tentang penggunaan pupuk anorganik dan organik secara berimbang diatasi secara jernih yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas pertanian adalah hasil interaksi antara tanah, iklim dan tanaman. a634.1 a634.1 ACH a ahttps://repository.pertanian.go.id/items/3c52afe3-ad9e-4f03-8c69-871afba6c2b3 a22/06/2020