02400 2200265 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100100002700122245014200149300005000291650001300341650003000354700002800384700003500412700003600447700003200483264006600515336002100581337003000602338002300632520147900655PBTAN00000000000012320240210014930 a0010-0224000004ta240210 g 0 ind  a979-602-1520-44-40 aNasir SalehePengarang1 aHama, penyakit, dan gulma pada tanaman ubi kayu /cNasir Saleh, Mudji Rahayu, Sri Wahyuni Indiati, Budhi Santoso Radjit, Sri Wahyuningsih aiv, 80 halaman :bilustrasi berwarna ;c15 cm 4aUbi kayu 4aHama dan penyakit tanaman0 aMudji RahayuePengarang0 aSri Wahyuni IndiatiePengarang0 aBudhi Santoso RadjitePengarang0 aSri WahyuningsihePengarang aJakarta :bBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,c2013 2rdacontentaTeks 2rdamediaaTanpa perantara 2rdacarrieraVolume aGangguan hama, penyakit, dan gulma merupakan masalah yang dihadapi petani dalam budidaya ubi kayu karena selain dapat menurunkan hasil, juga dapat mengakibatkan penurunan kualitas umbi. Berbagai tumbuhan pengganggu (gulma) baik berupa rerumputan ataupun tumbuhan berdaun sempit dan berdaun lebar sering tumbuh dan bersaing dengan tanaman ubi kayu dalam mendapatkan unsur hara, cahaya, maupun ruang tumbuh sehingga mengakibatkan penurunan hasil. Beberapa gulma juga berperan sebagai inang hama dan patogen. Di lapangan, gejala yang ditunjukkan oleh tanaman ubi kayu akibat terserang hama atau penyakit, maupun yang disebabkan oleh masalah keharaan seringkali menunjukkan gejala yang hampir sama. Oleh karena itu identifikasi hama dan patogen penyebab penyakit secara tepat merupakan langkah yang penting dalam mengendalikan hama/penyakit tersebut. Deskripsi gulma juga akan sangat membantu upaya pengendaliannya. Oleh karena itu jenis-jenis hama atau patogen serta gejala serangan maupun bioekologi dari masing-masing hama dan penyakit, serta jenis gulma perlu dideskripsikan secara jelas. Buku saku ini memuat informasi berbagai jenis hama dan patogen penyebab penyakit, serta deskripsi gulma utama pada ubi kayu, termasuk gejala, bioekologi, serta cara pengendaliannya. Informasi tersebut diharapkan dapat membantu para petugas penyuluh lapangan, pengamat hama dan penyakit, teknisi, serta petani dalam mengidentifikasi dan menentukan langkah-langkah pengendaliannya.