02138 2200385 4500001002100000005001500021035002000036008004100056020002200097041000700119082001000126100001800136700001800154700002000172700002200192700001500214700001800229700001900247245006600266260006500332084001600397250000600413300002900419650002100448520113900469990001601608990001601624990001601640990001601656990001601672990001601688990001601704990001601720990001601736INLIS00000000000010820240607015154 a0010-0422000108240607 g 0 ind  a978-979-8308-96-3 aid a636.20 aIsmeth Inounu0 aEny Martindah0 aKusuma Diwyanto0 aRatna Ayu Saptati0 aSubandriyo0 aBudi Haryanto0 aAtien Priyanti1 aUpaya Peningkatan Populasi Sapi Betina Produktif di Indonesia aBogor :bPusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan,c2008 a636.2 UPA u a- bix+41 hlm.; ilus.; 16 cm 4aRuminansia Besar aPeningkatan jumlah populasi ternak sapi merupakan target utama yang harus dilaksanakan dalam rangka mendukung program percepatan swasembada daging sapi (P2SDS) di Indonesia. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah upaya meningkatkan populasi sapi betani produktif dengan berbagai acara. Undang-undang No.6/67 tentang Ketentuan ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan melarang untuk dilakukan pemotongan ternak sapi betina produktif, namun implementasinya perlu dikaji ulang karena menjadi kontra produktif dengan kondisi yang ada di lapang saat ini. Peningkatan jumlah populasi ternak sapi betina ini memang tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek, tetapi harus secara bertahap dan dalam jangka panjang dengan program yang jelas. Berkaitan dengan hal tersebut, Tim Analisis Kebijakan Puslitbang Peternakan telah Menyusun konsep awal upaya peningkatan populasi betina produktif di Indonesia. Hal ini dilaksanakan melalui kegiatan desk study dan lokakarya bekerja sama dengan Ditjen Peternakan dan Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) di Jakarta, tanggal 21 April 2008. Selengkapnya di ulas didalam buku ini. a00000001528 a00000001529 a00000002794 a00000002795 a00000002806 a00000002807 a00000002820 a00000002843 a00000002858