01735 2200241 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100100002100122245002700143260007400170300003000244650001000274650001400284856002300298082001200321084001800333520110400351990001901455990001901474INLIS00000000001032720221230115819 a0010-0122000008ta221230 a 0 ind  a978-602-322-041-01 aTrisnawati, Yani1 aHangusnya Ladang Paman aBogor :bPusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian,c2020 aiv, 48p. :bill. ;c23 cm 4aKomik 4aPertanian aPerpustakaan PSEKP a632.187 a632.187 TRI h aBuku komik yang berjudul "Hangusnya Ladang Paman" ini bercerita tentang keadaan ladang paman saat musim kemarau. September mestinya sudah musim hujan, sungai bisa luber.Tapi tahun 2019, justru masih kemarau. Suhu di beberapa daerah sampai di atas 35oC. Bahkan ada yang sampai 42oC. Kemarau yang lebih panjang ini telah membuat tanaman banyak yang mati, tanah sawah dan ladang merekah. Irigasi mengering dan bahkan waduk air juga ikutan mengering. Ladang Paman Hasan yang ada di pinggir hutan, juga mengalami kekeringan. Padahal, tanaman jagungnya sudah hampir panen, tinggal menunggu kering sempurna. Jika tongkol jagung sudah mengering maka Paman akan memanennya. Sudah terbayang oleh Paman hasil yang akan diperoleh. Tapi lihatlah, ladang Paman Hasan menghitam habis terbakar. Paman sangat bersedih. Harapan panen yang sudah di depan mata, tiba-tiba lenyap. Ladang Paman Hasan terbakar karena lokasinya dekat dengan hutan yang terbakar. Dengan tanaman jagung yang sudah mulai mengering maka sambaran api dari semak pinggir hutan menjadi cepat membesar. Apalagi saat itu angin juga bertiup kencang. a756/PSEKP/2022 a757/PSEKP/2022