Cite This        Tampung        Export Record
Judul Wajah Telanjang Perempuan / Nawal El Saadawi
Pengarang Saadawi, Nawal El
EDISI Cet.1
Penerbitan Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003
Deskripsi Fisik xxiii, 346 hlm. :ilus. ;21 cm
ISBN 978-3477-06-7
Subjek Novel
Catatan Buku ini berisi tentang Pertama, Kebudayaan Islam, atau Kebudayaan Arab, bukanlah satu satunya kebudayaan yang mengubah wanita menjadi barang dagangan atau budak berlian, karena kebudayaan Eropa dan Masehi juga melakukan hal yang sama bahkan kekerasan mereka terhadap wanita lebih kejam dan keji. Kedua, Penindasan terhadap wanita bukan karena Timur atau Barat, atau karena Islam dan agama-agama lain, namun disebabkan oleh sistem patriarkat yang berkelas-kelas di dalam masyarakat manusia secara keseluruhan. Ketiga, Agama-agama besar dunia memiliki prinsip-prinsip yang sama tentang keharusan wanita mengikuti laki-laki, “Tuhan” maskulin yang menetapkan nilai pengelompokan secara kekuasaan laki-laki di dalam rumah dan masyarakat. Keempat, Wanita bukanlah makhluk yang lemah kualitas akalnya dibandingkan laki-laki sebagaimana yang diyakini banyak orang. Bahkan sejarah menunjukkan kepada kita bahwa wanita lebih dulu berpikir dengan akalnya daripada laki-laki. Dialah yang memulai ilmu pengethuan di dalam sejarah kemanu
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Tidak diketahui / tidak ditentukan

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
1152410 813 Saa w Baca di tempat Perpustakaan Polbangtan Yogyakarta - Magelang - Perpustakaan Polbangtan Yoma, Kampus Yogyakarta Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000006549
005 20250218114135
008 250218###########################0#ind##
020 # # $a 978-3477-06-7
035 # # $a 0010-0225000001
082 # # $a 813
084 # # $a 813 Saa w
100 0 # $a Saadawi, Nawal El
245 1 # $a Wajah Telanjang Perempuan /$c Nawal El Saadawi
250 # # $a Cet.1
260 # # $a Yogyakarta :$b Pustaka Pelajar,$c 2003
300 # # $a xxiii, 346 hlm. : $b ilus. ; $c 21 cm
500 # # $a Buku ini berisi tentang Pertama, Kebudayaan Islam, atau Kebudayaan Arab, bukanlah satu satunya kebudayaan yang mengubah wanita menjadi barang dagangan atau budak berlian, karena kebudayaan Eropa dan Masehi juga melakukan hal yang sama bahkan kekerasan mereka terhadap wanita lebih kejam dan keji. Kedua, Penindasan terhadap wanita bukan karena Timur atau Barat, atau karena Islam dan agama-agama lain, namun disebabkan oleh sistem patriarkat yang berkelas-kelas di dalam masyarakat manusia secara keseluruhan. Ketiga, Agama-agama besar dunia memiliki prinsip-prinsip yang sama tentang keharusan wanita mengikuti laki-laki, “Tuhan” maskulin yang menetapkan nilai pengelompokan secara kekuasaan laki-laki di dalam rumah dan masyarakat. Keempat, Wanita bukanlah makhluk yang lemah kualitas akalnya dibandingkan laki-laki sebagaimana yang diyakini banyak orang. Bahkan sejarah menunjukkan kepada kita bahwa wanita lebih dulu berpikir dengan akalnya daripada laki-laki. Dialah yang memulai ilmu pengethuan di dalam sejarah kemanusiaan. Tuhan pertama pengetahuan adalah Euzuis sedang sebelumnya adalah Hawa. Kelima, Agama Islam dan Masehi adalah salah satu fase kemajuan bagi pengembangan dan perluasan masyarakat manusia dalam berbagai sisi kehidupan. Sebaliknya keterikatan bagi wanita semakin bertambah. Keenam, Islam memberikan wanita hak-hak yang baru dan membuah hak-hak yang lama, dan wanita juga memperoleh hak-haknya pada masa Rasulullah yang sekarang direnggut oleh sebagian besar negara Arab. Ketujuh, gambarab wanita diberikan sastra Arab terdahulu ataupun yang sekarang bukanlah gambaran wanita Arab yang sesungguhnya.
650 # 4 $a Novel
990 # # $a c.1(11524/STPP/ha/10)
Content Unduh katalog