02354 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001500098084002100113100002000134245016000154250002600314260005400340300003400394650001400428650002300442520164700465990002402112INLIS00000000000713720251006023615 a0010-1025000057ta251006 | | |  aR 636.0824 aR 636.0824 MIF p1 aMifkhayati, Dwi1 aPengaruh Level Pemberian Jus Daun Sirin (Piper betle linn) Terhadap Performa Produksi, Fertilitas dan Daya Tetas Telur Ayam Lohmann Brown /cDwi Mifkhayati aProdi Produksi Ternak aMagelang :bPolbangtan Yogyakarta Magelang,c2025 a73 hlm :billustrasi ;c30 cm 4aPenetasan 4aAyam Lohmann Brown aPakan adalah elemen krusial yang memiliki dampak signifikan terhadap performa ayam, yang mencakup perkembangan, efisiensi pemberian pakan serta kesehatannya. Daun sirih (piper betle linn) menjadi salah satu bahan alami yang berpotensi dalam meningkatkan performa ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta level pemberian jus daun sirih yang tepat sebagai imbuhan pakan pada ayam Lohmann Brown terhadap performa produksi dan kualitas telur tetas hasil inseminasi buatan. Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu. Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi 80 ekor ayam betina petelur, 6 ekor ayam Bangkok pejantan, dan jus daun sirih hijau. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan 5 kali ulangan dengan masing-masing perlakuan terdiri dari 20 ekor ayam petelur. Perlakuan terdiri atas P0 (pakan komersial tanpa penambahan jus daun sirih), P1 (pakan komersial + penambahan jus daun sirih 10 ml), P2 (pakan komersial + jus daun sirih 12,5 ml) dan P3 (Pakan komersial + jus daun sirih 15 ml). Metode analisis data yang digunakan yaitu Analysis of Variance (ANOVA). Jika hasil uji menunjukkan adanya perbedaan dari setiap perlakuan yang signifikan maka selanjutnya dilanjutkan Uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian ini diketahui bahwa penambahan jus daun sirih hijau berpengaruh sangat signifikan (P<0,01) terhadap variabel produksi telur pada perlakuan P1 (10 ml) dan berpengaruh signifikan (P<0,05) pada variabel berat telur tetas pada perlakuan P3 (15 ml), namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap variabel fertilitas dan daya tetas. a1132/YoMa/TA/H/2025