02114 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001400098084002000112100001900132245017200151250002600323260005500349300003400404650002200438650002000460520139200480990002401872INLIS00000000000713020251006015753 a0010-1025000050ta251006 | | |  aR 636.082 aR 636.082 IHS p1 aIhsan, Mujibul1 aPengaruh PGF2? Dengan Kandungan Berbeda Terhadap Efektivitas Estrus dan Keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) Pada Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH /cMujibul Ihsan aProdi Produksi Ternak aMagelang :bPolbangtan Yogyakarta Magelang,,c2025 a74 hlm :billustrasi ;c30 cm 4aInseminasi Buatan 4aPeternakan Sapi aSapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) merupakan salah satu ras sapi perah yang paling banyak dikembangkan di Indonesia. Inseminasi buatan (IB) menjadi teknologi reproduksi utama dalam meningkatkan kualitas genetik dan produktivitas ternak. Pemilihan jenis PGF2? yang tepat berperan penting dalam keberhasilan IB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kandungan PGF2? terhadap onset estrus, durasi estrus, persentase estrus, serta tingkat kebuntingan melalui Non Return Rate (NRR), test kit kebuntingan, dan palpasi per rektal. Penelitian dilakukan selama tiga bulan di peternakan rakyat Dusun Dalangan menggunakan 16 ekor sapi FH laktasi kedua yang sehat, tidak bunting, dan memiliki BCS 2,5–3,5. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dengan empat perlakuan: P0 (kontrol), P1 (Dinoprost tromethamine), P2 (Cloprostenol), dan P3 (D-Cloprostenol), masing-masing dengan empat ulangan. Parameter diamati meliputi onset, durasi, dan persentase estrus serta kebuntingan. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil menunjukkan perbedaan perlakuan berpengaruh signifikan terhadap onset estrus, tidak signifikan terhadap durasi, namun meningkatkan persentase estrus dan hasil kebuntingan yang bervariasi. D-Cloprostenol (P3) menunjukkan efektivitas tertinggi dalam sinkronisasi estrus dan keberhasilan IB pada sapi FH. a1230/YoMa/TA/H/2025