02195 2200205 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001200098084001800110100002800128245019000156260005600346300003500402650002100437650001100458520149600469990002401965INLIS00000000000703320250922032255 a0010-0925000161ta250922 | | |  aR 636.3 aR 636.3 MAU r1 aMaulana, Muhammad Iqbal1 aRespons Peternak terhadap Pemanfaatan Krim Lidah Buaya dan Kunyit Kuning sebagai Obat Orf pada Domba di Desa Balekerto Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang /cMuhammad Iqbal Maulana aMagelang ; :bPolbangtan Yogyakarta Magelang,c2025 a150 hlm :billustrasi ;c30 cm 4aPeternakan Domba 4aKunyit aPenelitian dilaksanakan pada tanggal 10 April sampai 08 Juni 2025 di Desa Balekerto, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respons, pengaruh (umur, Tingkat pendidikan, pengalaman beternak, intensitas penyuluhan) terhadap respons serta efektivitas penyuluhan dan efektivitas perubahan perilaku. Sampel berjumlah 32 peternak domba dengan metode Disproportionate Stratified SampIing. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Metode yang digunakan untuk mengetahui respons, efektivitas penyuluhan dan efektivitas perubahan perilaku dengan analisis deskriptif dan analisis resgresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak dan intensitas penyuluhan terhadap respons peternak terhadap pembuatan krim lidah buaya dan kunyit kuning sebagai obat penyakit Orf pada domba. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa respons peternak dalam kategori tinggi 1636 dengan nilai minimal sebesar 480 dan nilai maksimal 2400 dengan nilai interval sebesar 384. Hasil analisis menunjukan umur berpengaruh signifikan (P<0,05), sedangkan tingkat pendidikan, pengalaman beternak, dan intensitas penyuluhan tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap respons peternak dalam pembuatan krim lidah buaya dan kunyit kuning sebagai obat penyakit Orf pada domba. Efektivitas penyuluhan berada dalam kategori efektif (68,2%) dan efektivitas perubahan perilaku berada dalam kategori cukup efektif (43,4%). a1196/YoMa/TA/H/2025