01562 2200205 4500001002100000005001500021035002000036245005400056100001900110250001600129300003200145260003400177082001200211084001800223020002100241650001200262008004100274500101700315990002401332INLIS00000000000509320230712092655 a0010-07230000121 aKedelai :bKhasiat dan Teknologi /cWisnu Cahyadi0 aCahyadi, Wisnu aEd.1, Cet.3 ax,96 hlm. :bilus. ;c21 cm aJakarta :bBumi Aksara,c2012 a664.778 a664.778 Cah k a978-979-0100-077 4aKedelai230712 0 ind  aKedelai mengandung protein 35%, bahkan pada varietas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40-43%. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Kedelai dapat diolah menjadi tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lain. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling dan cetakan. Kedelai merupakan sumber protein nabati yang efisien, dalam arti bahwa untuk memperoleh jumlah protein yang cukup diperlukan kedelai dalam jumlah protein yang cukup menjadi dua golongan, pertama berdasarkan jenisnya yaitu kedelai putih/kuning, kedelai cokelat, kedelai hijau, dan kedelai hitam. Kedua menurut umurnya terbagi atas umur pendek (60-80 hari), sedang (90-100 hari), dan panjang (110-120 hari) ac2(0606/STPP/Pb/18)