01459 2200205 4500001002100000005001500021035002000036245006400056100002100120250001000141300003400151260003800185082001000223084001600233020001800249600001000267500091000277008004101187990002501228INLIS00000000000507820230623100211 a0010-06230000261 a8 Rahasia Sukses Tanam Cabai Tahan Hujan /cFinal Prajnanta0 aPrajnanta, Final aCet.1 aiv, 76 hlm. :bilus. ;c23 cm aJakarta :bPenebar Swadaya,c2017 a635.6 a635.6 Pra d a979-002-742-7 4aCabai aSering kali terjadi bibit tanaman mati setelah seminggu di lapangan pada penanaman cabai di musim hujan. Hal ini terjadi karena terserang penyakit rebah batang (Pythium aphanidermatun), dipotong ulat tanah (Agrotis ipsilon), atau bibit lengket pada mulsa PHP sehingga kepanasan. Bibit-bibit yang mati ini harus segera diganti (disulam) dengan bibit baru yang telah siap tanam. Pengunaan bibit siap tanam sebagai sulaman ini agar tanaman mampu mengejar pertumbuhan bibit lainnya yang telah beradaptasi di lapangan. Penyulaman di musim hujan dapat dilakukan mulai pagi sampai sore hari asalkan cuaca tidak terlalu panas. Bibit yang telah disulam selalu dimonitor setiap hari selama 2 minggu untuk mengetahui adakah ada yang gagal beradaptasi di lapangan. Tujuannya, penyulaman untuk mungkin dilakukan kembali jika ada bibit yang gagal beradaptasi sehingga populasi tanaman tercapai seperti yang diharapkan.230623 g 0 ind  ac3(00141/STPP/PB/18)