|
520
|
#
|
#
|
$a Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi petani mangga di Desa
Wonokerto Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan yang belum memperoleh
hasil maksimal dari penjualan hasil panennya. Meskipun desa ini merupakan
sentra produksi mangga, banyak petani masih menjual kepada pengepul dengan
harga yang tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
Permasalahan semakin kompleks karena rendahnya pemahaman petani
terhadap pola pemasaran yang efisien, margin pemasaran, serta farmer’s share.
Oleh karena itu, tujuan penelitian ini : 1) Mengetahui dinamika pola pemasaran,
margin pemasaran, farmer’s share dan pendapatan lembaga pemasaran
mangga di Desa Wonokerto Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan; 2)
Mengetahui cara penyusunan rancangan penyuluhan mengenai pola pemasaran
mangga yang paling efisien di Desa Wonokerto Kecamatan Sukorejo Kabupaten
Pasuruan; 3) Mengetahui peningkatan pengetahuan dan tingkat sikap petani
mengenai pola pemasaran mangga yang paling efisien di Desa Wonokerto
Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan.
Penelitian ini berlokasi di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo,
Kabupaten Pasuruan. Dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2025.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Responden penelitian
terdiri dari 58 orang untuk aspek ekonomi, dan 30 orang petani yang terlibat
dalam evaluasi penyuluhan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara, kuesioner, dan observasi langsung di lapangan. Penelitian ini
menggunakan analisis pola pemasaran, margin pemasaran, farmer’s share dan
efisiensi pemasaran. Variabel dalam penelitian ini adalah pola saluran
pemasaran, biaya produksi, margin pemasaran, farmer’s share, biaya pemasaran
dan efisiensi pemasaran.
Hasil dari kegiatan penelitian ini menunjukan bahwa : 1) terdapapat 3 pola
pemasaran komoditas mangga di Desa Wonokerto, pola pemasaran yang paling
efisien adalah pola pemasaran 1 karena memiliki nilai margin pemasaran
sebesar Rp 0, farmer’s share 100% dan efisiensi pemasaran sebesar 0%, petani
pada pola I memperoleh pendapatan sebesar Rp 9.935/Kg, pada pola II sebesar
Rp 7.653/Kg dan pola III sebesar 7.300/Kg. Sementara itu, pendapatan yang
diperoleh oleh pengepul pada pola II adalah Rp 5.745 dan pola III sebesar Rp
5.245/Kg, pedagang luar kota Rp 5.330/kg, dan pengecer sebesar Rp 4.750/kg;
2) rancangan penyuluhan disusun menggunakan hasil IPW dengan penetapan
tujuan, sasaran, materi, metode, media dan evaluasi; 3) pada kegiatan
penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan yang yang semula 43,33%
menjadi 79,26%. Sementara itu, evaluasi terhadap sikap menunjukkan bahwa
84,71% petani berada dalam kategori sangat tinggi, yang menunjukkan bahwa
materi penyuluhan dapat diterima dengan sangat baik oleh para petani.
|