04043 2200241 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001600098084002200114100004500136245014000181300001200321650007200333520319300405336002103598337002803619338002503647856007403672264003903746990001603785INLIS00000000149219220251127120508 a0010-1125000083ta251127 | | |  aL.310-25019 aL.310-25019 MOC p0 aMochammad Rheza Randi WardanyePengarang1 aPENYULUHAN PEMANFAATAN POC LIMBAT PADA BUDIDAYA SELADA (Lactuca sativa. L) DI KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG /cPolbangtan Malang a210 hlm 4aMinat petani, POC Limbat, budidaya selada, pertanian berkelanjutan. aPenelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya volume limbah cair tahu di Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, yang belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pupuk organik cair (POC). Padahal, limbah tersebut mengandung nutrisi yang berpotensi mendukung budidaya tanaman hortikultura seperti selada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi minat petani dalam pemanfaatan POC LIMBAT, merancang desain penyuluhan yang tepat, serta mengevaluasi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap petani setelah mengikuti kegiatan penyuluhan. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa faktor eksternal, seperti ketersediaan sumber daya dan intensitas kegiatan penyuluhan, memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap minat petani. Sebaliknya, faktor internal seperti usia, tingkat pendidikan, dan partisipasi dalam kelompok tani tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan secara parsial. Temuan ini mengindikasikan bahwa keberhasilan program penyuluhan sangat bergantung pada dukungan sumber daya dan keberlanjutan kegiatan edukatif di lapangan. Program penyuluhan diikuti oleh 25 anggota Gapoktan Jarak Kulon, yang umumnya berusia dewasa hingga lanjut usia, berpendidikan dasar, dan memiliki tingkat partisipasi kelompok yang tergolong sedang hingga rendah. Materi penyuluhan disampaikan secara bertahap, meliputi pengenalan dampak limbah cair tahu dan potensi pemanfaatannya, pelatihan pembuatan POC LIMBAT, hingga praktik penerapan pada budidaya selada. Tujuan penyuluhan disusun berdasarkan pendekatan ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree), dengan target peningkatan pengetahuan sebesar 35%, keterampilan 30%, dan sikap 25%. Uji laboratorium menunjukkan bahwa POC LIMBAT memiliki kualitas yang baik, dengan kandungan C-Organik 15,21%, nitrogen 1,92%, P?O? 1,96%, dan K?O 2,01%. Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi 30% (P3), yang memberikan hasil pertumbuhan selada paling optimal. Media penyuluhan disesuaikan dengan tahap pembelajaran, seperti penggunaan presentasi PowerPoint (PPT) untuk penyampaian teori dan alat/bahan asli untuk praktik lapangan. Metode yang digunakan meliputi ceramah, diskusi kelompok, serta demonstrasi langsung yang efektif dalam meningkatkan keterampilan peserta secara mandiri. Evaluasi penyuluhan menunjukkan peningkatan signifikan pada ketiga aspek yang diukur. Pengetahuan peserta meningkat sebesar 43,6%, dari 34,2% menjadi 77,8%. Sebanyak 48% peserta menunjukkan keterampilan tinggi, terutama pada aspek artikulasi. Di sisi lain, 40% peserta menunjukkan sikap positif, dengan aspek menghargai dan merespons lebih dominan dibandingkan aspek tanggung jawab. Meskipun efektivitas program dinilai cukup, hasil ini membuktikan bahwa kegiatan penyuluhan berhasil meningkatkan kapasitas petani dalam mengelola limbah menjadi pupuk yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Dengan demikian, pemanfaatan POC LIMBAT melalui pendekatan penyuluhan yang tepat terbukti mampu meningkatkan minat dan kemampuan petani dalam menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, sekaligus berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan di kawasan industri tahu. 2rdacontentaText 2rdamediaaBuku Tercetak 2rdacarrieraHardcopy ahttps://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/handle/123456789/2001 aMalang :bPolbangtan Malang,c2025 aL.310-25019