03365 2200241 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001600098084002200114100003200136245019700168300001200365650007200377520247100449336002102920337002802941338002502969856007402994264003903068990001603107INLIS00000000149219120251127113046 a0010-1125000082ta251127 | | |  aL.310-25051 aL.310-25051 MAY p0 aMayang PasmuditaePengarang1 aPENYULUHAN PEMANFAATAN LAMPU PERANGKAP HAMA (LIGHT TRAP) TERHADAP HAMA WERENG (Nilaparvata lugens) PADA TANAMAN PADI DI DESA KIPING KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG /cPolbangtan Malang a260 hlm 4aPadi, penyuluhan, wereng cokelat, lampu perangkap hama (light trap) aTanaman Padi merupakan komoditas pangan strategis di Indonesia. Kabupaten Tulungagung, khususnya Desa Kiping, memiliki potensi produksi dengan luas sawah 54,4 ha dan produktivitas 6,3 ton/ha. Namun, serangan hama wereng cokelat (Nilaparvata lugens) masih menjadi kendala utama yang menurunkan hasil panen. Ketergantungan pada pestisida kimia tidak hanya memicu resistensi hama, tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Sebagai alternatif, penggunaan lampu perangkap (light trap) dinilai efektif dan ramah lingkungan karena mampu menarik dan menangkap wereng tanpa bahan kimia. Pemanfaatan teknologi ini perlu disertai penyuluhan agar petani mampu memahami dan menerapkannya. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh pemanfaatan lampu perangkap hama (light trap) untuk pengendalian populasi dan kerusakan tanaman akibat hama wereng. 2) Menyusun rancangan penyuluhan mengenai pemanfaatan lampu perangkap hama (light trap) untuk pengendalian hama wereng. 3) Mengetahui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap petani mengenai pemanfaatan lampu perangkap hama (light trap) untuk pengendalian hama wereng. Penelitian dilaksanakan di Desa Kiping Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilaksanakan Februari–April 2025, dilanjutkan kegiatan penyuluhan pada Mei 2025. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan daya lampu (5W, 10W, 15W, 20W) dan enam ulangan (24 satuan percobaan). Parameter utama yang diamati yaitu jumlah wereng tertangkap dan intensitas kerusakan tanaman. Analisis data menggunakan ANOVA dan uji DMRT. Selain itu, dilakukan penyusunan desain penyuluhan yang mencakup tujuan, sasaran, materi, metode, media, pelaksanaan, dan evaluasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengenai pemanfaatan light trap. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan lampu 20 watt mampu menekan populasi wereng hingga 39,4%, meningkatkan jumlah anakan 20%, dan anakan produktif 21,22%. Biaya operasionalnya juga lebih hemat 5,7% dibanding pestisida kimia. Penyuluhan dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengenalan dan praktik langsung pembuatan dan pemanfaatan lampu perangkap hama. Hasil evaluasi penyuluhan, pengetahuan petani meningkat dari 48,2% menjadi 86,3%, keterampilan mencapai 95,2%, dan sikap positif sebesar 84,7%. Hal ini membuktikan bahwa penyuluhan berperan penting dalam mendukung adopsi teknologi pengendalian hama yang berkelanjutan. 2rdacontentaText 2rdamediaaBuku Tercetak 2rdacarrieraHardcopy ahttps://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/handle/123456789/2000 aMalang :bPolbangtan Malang,c2025 aL.310-25051