01662 2200253 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001300122084001900135100002900154245005200183300002600235650001100261700002600272520098200298336002101280337003001301338002301331264003601354990001801390INLIS00000000143424320250122023101 a0010-0125000119ta250122 g 1 ind  a978-623-293-580-8 a899.2213 a899.2213 KIK m0 aKiki SulistyoePengarang1 aMuazin pertama di luar angkasa /cKiki Sulistyo a140 halaman ;c19 cm. 4acerpen0 aAvifah VeePenyunting a“Habiskan,” katanya. Matanya setengah melotot, seperti mata robot. Aku menjilat lelehan es krim. Entah kenapa aku merasa seperti menjilat getah dari pohon yang dilukai. Aku pernah melihat pohon yang dilukai. Kakakku yang melukainya. Dengan paku kakakku membuat gambar hati dan menuliskan namanya dan nama seseorang yang tidak kukenal. Beberapa hari kemudian aku melihat dari gambar itu meleleh getah berwarna cokelat. Aku menyentuh getah itu, seperti menyentuh hati dari nama-nama di gambar itu. Getah itu sudah mengeras. Mungkin sepasang hati itu juga sudah mengeras, sebab kakakku kemudian menghilang, tak pernah lagi kembali ke rumah. “Tidak ada yang kebetulan di dunia. Kebetulan hanya istilah yang bersumber dari ketidakmampuan kita mengurai sebab-akibat. Cerita-cerita dalam kumpulan ini saya tulis dengan semangat untuk membikin jejaring yang menghubungkan banyak peristiwa–fakta atau fiksi–yang pernah saya alami, saya dengar, saya baca, atau saya tonton.” 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aYogyakarta :bDiva Press,c2021 a2024/HD/00239