02033 2200325 4500001002100000005001500021035002000036006001800056007000300074008004100077020002200118040002200140082001400162084002000176100002700196245016100223264003700384264002400421300004100445336002100486337003000507338002300537520100600560650001901566650002101585700003501606700003601641850001201677990001801689INLIS00000000132025220250116030928 a0010-0125000062a g 000 eta250116 g 1 ind  a978-623-91934-4-7 aJKPNPNAbinderda a899.221 4 a899.221 4 TAN c0 aTan Malaka,ePengarang1 aCentreent marschieren verenint schlagen = :bBerpisah kita berjuang, bersama kita memukul /cTan Malaka ; penyunting, Dika Sri Pandanari, Muh. Syarifurrijal aMalang :bDiscourse Book,c2022. a© Discourse Book ai, 103 halaman :bilustrasi ;c19 cm 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aTan Malaka merupakan seorang bapak bangsa yang nyaris terlupakan beberapa dekade yang lalu. Perannya dalam membangkitkan kesadaran kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia sama besarnya dengan para negarawan lain yang dikenal dan dipelajari di bangku pendidikan formal. Kini, surat dan catatan Tan Malaka telah dibaca secara bebas di Indonesia sehingga sosok dan pemikirannya kian dikenal khalayak luas. Seiring hal tersebut, tudingan dan kritik atasnya perlahan memudar. Catatan dan surat Tan Malaka dalam bendel buku ini akan membantu kita memahami perbedaan besar sosialisme ala Tan Malaka dan komunisme internasional yang menyerap begitu banyak tenaga. Syahdan, melalui surat dan catatan pemikiran Esteban de la Rosa (nama samaran Tan Malaka saat berada di Singapura) yang ada dalam genggaman pembaca ini, kita akan membaca kembali semangat kemerdekaan yang menggetarkan. Semangat yang sama yang dapat membuat pembaca terdorong untuk mempertanyakan kembali urgensi dan fungsi dari sebuah kemerdekaan. 4aEsai Indonesia 4aKebudayaanvEsai0 aDika Sri Pandanariepenyunting1 aSyarifurrijal, Muh.epenyunting aJKPNPNA a2024/HD/00202