Pengantar psikologi politik Orien Effendi Pengarang text teks ind
text
regular print
xii, 196 halaman ; 20 cm.
tanpa perantara
volume
Dewasa ini, politik masih dipandang terpisah dari diskursus psikologi. Asumsi tersebut berangkat dari anggapan bahwa politik berjalan tanpa dicampuri oleh diskursus lain seperti ilmu psikologi. Dalam ilmu psikologi, kepribadian dan perilaku seseorang selalu melekat dan tidak terpisahkan sebagai suatu kajian. Hal tersebut meliputi karakter, kognisi, dan emosi. Ketiga komponen ini memiliki pengaruh dalam menentukan sikap dan perilaku politik seseorang. Sebagai contoh, dalam ranah psikologi politik, identitas seseorang yang didasari afiliasi partai politik mampu memengaruhi tindakan politiknya, baik dalam merumuskan maupun mengesahkan kebijakan publik. Terutama ketika orang tersebut diberikan kekuasaan politik. Selain itu, keadaan psikologis seseorang cenderung mencerminkan perbedaan perilaku dalam menyikapi persoalan politik jika dilihat dari sudut pandang psikologi politik. Perbedaan wawasan dan pemahaman mereka mengenai politik turut menentukan tindakan sekaligus memunculkan kelas sosial. Akibatnya, ketimpangan sosial politik terus terjadi. Sebagian kalangan akan diuntungkan dan sebagian lain dirugikan. Realitas ini menunjukkan betapa kuat pengaruh diskursus psikologi terhadap berbagai keputusan politik. Orien Effendi, SH., M.H. ilmu politik 320 320 ORI p 978-623-164-438-1 241231 20241231102819 INLIS000000001434170 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)