01137 2200253 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001000122084001600132100002400148245003700172300004400209650001400253700003100267520044700298336002100745337003000766338002300796264004600819990001800865INLIS00000000134478820241211021922 a0010-1224000013ta241211 g 0 ind  a978-623-400-702-2 a153.8 a153.8 AMA t0 aAmaliarzePengarang1 aTerapi menguasai ego /cAmaliarz avii, 152 halaman :bilustrasi ;c19 cm. 4apsikologi0 aHerman AdamsonePenyunting aMereka yang tidak bisa mengendalikan ego akan tidak bijak karena terlalu berkiblat pada bagaimana caranya memuaskan diri sendiri. Semisal keputusan yang diambil salah, tentu saja mereka tidak akan mau disalahkan. Sangat kacau bukan perihal ego ini? Yups, benar... Untuk itu, “aku” yang mengatur ego, bukan ego yang mengatur “aku”. Kenapa begitu ya? Ya, tentu saja agar melahirkan keseimbangan dalam hidup agar menjadi lebih bijaksana. 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aYogyakarta :bAnak Hebat Indonesia,c2023 a2024/HD/00045