03037 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001600098084002600114100003500140245018500175300001200360650003200372520227400404336002102678337002802699338002502727264003902752990001602791INLIS00000000134474420241014094027 a0010-1024000009ta241014 | | |  aL.310-24002 aRES L.310-24002 ALU p0 aALUN BAKTIASPIMADYAePengarang1 aPENYULUHAN PENGAIRAN BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) PADA TANAMAN KRISAN (CHRYSANTHEMUM) DI KELOMPOK TANI SIDOREJO IV DESA TUTUR KECAMATAN KABUPATEN PASURUAN /cPolbangtan Malang a155 hlm 4aPPB, Pengairan, IOT, krisan aAlun Baktiaspimadya. NIRM. 04.01.20.499. Pengairan Berbasis Internet Of Things (IoT) Pada Tanaman Krisan di Kelompok Tani Sidorejo IV Desa Tutur Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Pembimbing satu Ir. Dwi Purnomo, MM dan Pembimbing dua Dr. Gunawan, SP., M.Si. Menurut data Badan Pusat Statistik Kecamatan Tutur, tanaman hias yang unggul yaitu bunga krisan dengan luas panen 1.543.014 m2 dan produksi pada sejumlah 94.785.649 ton. Produksi krisan yang tinggi di Kecamatan Tutur dibudidayakan dengan 2 jenis krisan yaitu tanaman krisan jenis standar dan jenis aster. Terdapat ketidaksesuaian budidaya yang diakibatkan pengairan krisan yang kurang efisien dan belum maksimal dengan menggunakan pengairan manual. Pengairan manual menggunakan selang akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya tenaga kerja. Pengairan yang dapat digunakan secara modern dengan memanfaatkan irigasi sprinkle berbasis Intertnet of Things. Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1) Mendeskripsikan pengairan yang dilakukan di Kelompok Tani Sidorejo IV Desa Tutur Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, 2) Merumuskan desain penyuluhan tentang pengairan sprinkel berbasis IoT pada tanaman Krisan di Kelompok Tani Sidorejo IV Desa Tutur Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, 3) Menganalisis perubahan peningkatan pengetahuan, sikap, dan tingkat keterampilan petani terhadap pengairan sprinkel berbasis IoT di Kelompok Tani Sidorejo IV Desa Tutur Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitiatif dengan menggunakan metode Action Research level III, mengadopsi model yang dikembangkan Sugiyono (2013) yang terdapat empat tahapan dalam kegiatan penyuluhan antara lain perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penentuan responden menggunakan sampling jenuh sebanyak 25 orang. Berdasarkan observasi dan interview dengan responden setelah dilakukan penyuluhan menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan. Didukung dengan adanya data kuantitatif sederhana hasil evaluasi penyuluhan yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, tingkat sikap dan keterampilan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya respon petani terhadap penyuluhan yang diberikan mengenai pengairan sprinkle berbasis IoT pada tanaman krisan. 2rdacontentaText 2rdamediaaBuku Tercetak 2rdacarrieraHardcopy aMalang :bPolbangtan Malang,c2024 aL.310-24002