02966 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001600098084002600114100004300140245018700183300001200370520215600382600006902538336002102607337002802628338002502656264003902681990001602720INLIS00000000134474020241014092455 a0010-1024000005ta241014 | | |  aL.310-24001 aRES L.310-24001 AID r0 aAida Putri Farasifa LutfiahePengarang1 aRancangan penyuluhan pemanfaatan agens hayati Beauveria Bassiana sebagai pengendali hama penggerek buah kopi di desa Ngrayudan kecamatan Jogorogo kabupaten Ngawi /cPolbangtan Malang a179 hlm aAida Putri Farasifa Lutfiah. NIRM. 04.01.20.512. Rancangan Penyuluhan Pemanfaatan Agens Hayati Beauveria bassiana Sebagai Pengendali Hama Penggerek Buah Kopi di Desa Ngrayudan Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi. Pembimbing satu Dr. Eny Wahyuning, SP., MP dan pembimbing dua Dr. Gunawan, SP., M.Si. Kecamatan Jogorogo memiliki desa penghasil kopi terbesar yaitu Desa Ngrayudan dengan perkembangan budidaya tanaman kopi pada bulan Agustus 2023 terdapat hasil provitas kopi yaitu 54,91 kg per ha dengan total produksi 1,80 ha. Hasil produktivitas ini dapat mengalami penurunan akibat berbagai faktor yang menjadi permasalahan dalam budidaya tanaman kopi. Rendahnya mutu hasil dapat diakibatkan dari perkembangan hama yang ada pada tanaman. Hama yang dikenal penting dan menjadi penyebab kerusakan pada buah yaitu hama Penggerek Buah Kopi (PBKO). Kementrian Pertanian telah menghasilkan berbagai inovasi salah satunya adalah teknologi pemberdayaan agens hayati (Friska et al., 2022). Penggunaan agens hayati beauveria bassiana ini menjadi salah satu alternatif pengendalian biologis untuk menghindari penggunaan dampak negatif pestisida kimia yang digunakan petani untuk mengatasi permasalahan hama. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang desain penyuluhan dan perubahan perilaku petani terkait pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitiatif dengan menggunakan metode action research level III yang terdapat empat tahapan dalam kegiatan penyuluhan antara lain perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penentuan responden menggunakan purposive sampling sebanyak 24 orang. Berdasarkan observasi dan interview dengan responden setelah dilakukan penyuluhan menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan. Didukung dengan adanya data kuantitatif sederhana hasil evaluasi penyuluhan yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, tingkat sikap dan keterampilan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya penyuluhan yang efektif dalam meningkatkan perubahan perilaku di Kelompok Tani dalam pembuatan agens hayati sebagai pengendali hama penggerek buah kopi. 4aPPB, Beauveria bassiana, Penggerek Buah Kopi, Perubahan Perilaku 2rdacontentaText 2rdamediaaBuku Tercetak 2rdacarrieraHardcopy aMalang :bPolbangtan Malang,c2024 aL.310-24001