RANCANGAN PENYULUHAN TENTANG PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK PUYUH UNTUK MEDIA LARVA BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens) DI KELOMPOK TANI SEKAR MAKMUR DESA GAJAHREJO KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PASURUAN / YULENS GRADIWA TANEO Pengarang text | Yulens Gradiwa Taneo. NIRM. 04.03.19.392. Rancangan Penyuluhan Tentang Pemanfaatan Kotoran Ternak Puyuh untuk Media Larva Black Soldier Fly (Hermetia Illucens) Di Kelompok Tani Sekar Makmur Desa Gajahrejo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Pembimbing: Luki Amar Hendrawati, S.Pt., M.Sc dan Dr. Sad Likah, S.Pt., MP. Limbah kotoran puyuh merupakan salah satu permasalahan yang ada di bidang peternakan. Untuk mengurangi dampak negatif lebih jauh dari kerusakan lingkungan perlu dilakukan berbagai upaya, yang dimulai dari lingkungan di sekitar kita. Salah satu upaya penyelesaian masalahan yang dihadapi adalah dengan melakukan penyuluhan tentang penanganan limbah kotoran burung puyuh berbasis larva black soldier fly (BSF). Larva black soldier fly memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, baik protein, asam amino, asam lemak serta mineral dan ini sangat berpotensi sebagai alternatif pakan ternak unggas. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pemanfaatan kotoran ternak puyuh untuk larva black soldier fly (Hermetia illucens). (2) Megetahui rancangan penyuluhan tentang pemanfaatan kotoran ternak puyuh untuk larva black soldier fly (Hermetia illucens). (3) Mengetahui evaluasi penyuluhan tentang pemanfaatan kotoran ternak puyuh untuk larva black soldier fly (Hermetia illucens). Hasil Tugas Akhir adalah (1) Kotoran puyuh digunakan sebagai media dalam budidaya larva BSF berlangsung selama 21 – 24 hari. Siklus hidup berlangsung melaui 2 fase dimulai dari siklus telur dan siklus larva. Budidaya larva BSF di Farm Graha Larva Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, diawali dari penetasan telur BSF sebanyak 20 gram. Telur BSF ditetaskan dalam 5 kotak penetasan dengan pemberian telur 4 gram/kotak plastik ukuran 36 cm x 30 cm x 12 cm. Media penetasan menggunakan sisa pakan ayam broiler. Pada hari ke-5 telur BSF menetas. Pembesaran selama 14 hari di biopond dengan ukuran 2 meter x 1 meter dengan dengan ketebalan media 3 cm. Hari ke-15 saat pemanenan, menghasilkan produk berupa 94 kg fresh maggot dan kasgot (media bekas maggot). (2) biaya produksi telur BSF 20 gram sebesar Rp. 290.000, pendapatan budidaya sebesar 94 kg x Rp. 5.000 = Rp. 470.000. Jumlah pendapatan dapat menutup biaya pengeluaran, sehingga dapat dinyatakan bahwa budidaya larva black soldier fly memberikan keuntungan. (3) Penyuluhan dilaksanakan di kelompok tani Sekar Makmur dengan jumlah responden 20 orang dengan karakteristik responsden berdasarkan umur dengan rentang usia 37- 44 tahun sebanyak 7 orang atau 35%, berdasarkan jenis kelamin lebih dominan laki-laki dengan jumlah 18 atau 90%, berdasarkan tingkat pendidikan dominan lulus SD dengan dengan jumlah 9 orang (45%), berdasarkan pengalaman beternak berada pada kategori sedang yaitu dengan interval 4-6 tahun (40%). Hasil evaluasi setelah penyuluhan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan petani anggota kelompok tani sekar makmur barada pada tahap menerapkan dengan total skor 734 atau 61,1%. PPKH, Budidaya, Larva Black Soldier Fly, Kotoran Puyuh, Media, Pakan