02291     2200217   4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001400098084002100112100002200133245023200155260003900387650005400426700001300480700001600493520150400509856004102013990001902054INLIS00000000001684020230113071824  a0010-0123000143ta230113                |          | |    aRES 22115  aRES 22115  NIN r1 aNingsih Ira Mahyu1 aRancangan penyuluhan pemanfaatan pestisida nabati  daun sirsak terhadap mortalitas hama ulat grayak (Spo doptera Litura F) pada tanaman jagung (Zea Mays L) di  desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kab. Malang /cPolbangtan Malang  aMalang :bPolbangtan Malang,c2022 4aRancangan penyuluhan pemanfaatan pestisida nabati1 aBudianto1 aHariri Acep  aJagung (Zea mays L) merupakan tanaman pangan yang memiliki peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat, pada kenyataannya dalam kegiatan produksi, tanaman jagung mengalami penurunan produktivitas yang disebabkan oleh serangan hama, salah satunya adalah hama ulat grayak. Pengendalian hama dengan menggunakan pestisida nabati dari daun sirsak merupakan salah satu upaya  untuk  menjaga  keseimbangan  lingkungan  dan  pengendalian  populasi
hama.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi terbaik pestisida nabati daun sirsak untuk mengendalikan hama ulat grayak. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Proteksi Tanaman Polbangtan Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial dengan lima taraf perlakuan dan 5 kali ulangan yaitu Aquades / kontrol (P0), 20ml (P1), 40ml (P2),
60ml (P3), dan 80ml (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian beberapa konsentrasi daun sirsak sebagai pestisida nabati berpengaruh terhadap mortalitas dan penurunan aktivitas makan ulat grayak. Konsentrasi daun sirsak
40ml (P2) memberikan pengaruh mortalitas tertinggi yaitu sebanyak 5 ekor ulat dan menunjukkan penurunan aktivitas makan sebesar 31,62g. Penyuluhan tentang pemanfaatan pestisida nabati daun sirsak menggunakan metode ceramah, demonstrasi cara, dan diskusi. Media yang digunakan ialah leaflet dan benda sesungguhnya. Tingkat pengetahuan petani setelah dilaksanakannya penyuluhan menunjukkan persentase sebesar 82% dan tergolong dalam kategori baik.  aPerpustakaan Pusat Polbangtan Malang  aL.311/22115/HD