02390 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001400098084002100112100001700133245015300150260003900303650004900342700001500391700001300406520166000419856007402079990001902153INLIS00000000001683120231002022350 a0010-0123000134ta231002 | | |  aRES 22103 aRES 22103 FIT f1 aFitriana Nur1 aFaktor-faktor yang berhubungan dengan minat bertani pemuda pedesaan di desa Bulurejo Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi /cPolbangtan Malang aMalang :bPolbangtan Malang,c2022 4aFaktor yang berhubungan dengan minat bertani1 aSuhirmanto1 aYastutik aTujuan penelitian yaitu menemukan dan menjelaskan tingkat minat berwirausahatani serta mengetahui faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan minat berwirausahatani pemuda di Desa Bulurejo Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Penentuan sampel responden menggunakan simple random sampling dan menggunakan rumus Slovin dengan tingat ketidakakurasian 10% dengan sampel sebanyak 57 orang, serta analisis data menggunakan analisis korelasi rank spearman. Variabel penelitian yang digunakan yaitu tingkat pendidikan (X1), luas lahan orang tua (X2), lama bertani (X3), tingkat pendapatan orang tua (X4), ketersediaan sumberdaya (X5), bantuan (X6), lingkungan (X7), risiko (X8), persepsi negatif terhadap pertanian(X9) dan minat bertani (Y). Hasil: Berdasarkan hasil analisis diketahui faktor yang berhubungan dengan tingkat minat adalah tingkat pendidikan (X1), luas lahan orang tua (X2), lama bertani (X3), ketersediaan sumberdaya (X5), bantuan (X6), lingkungan (X7), risiko (X8), dan persepsi negatif terhadap pertanian (X9). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah tingkat pendapatan orang tua (X4). Kesimpulan: Tingkat minat berwiarusahatani pemuda di Desa Bulurejo pada kategori sedang atau tertarik sebesar 67%. Hubungan minat berwirausahatani dengan luas lahan orang tua (X2), lama bertani (X3), ketersediaan sumberdaya (X5), bantuan (X6), dan lingkungan (X7) adalah searah. Hubungan minat berwirausahatani dengan tingkat pendidikan (X1), risiko (X8), dan persepsi negative terhadap pertanian (X9) adalah berkebalikan arah ahttps://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/handle/123456789/1058 aL.311/22103/HD