03137 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001400098084002100112100002900133245015100162260003900313650002100352700001300373700002600386520244700412856004102859990001902900INLIS00000000001679020230112081157 a0010-0123000093ta230112 | | |  aRES 22237 aRES 22237 WIB u1 aWibisono muhammad alfian1 aUji organoleptik kualitas daging ayam segar dari penjual daging ayam potong di pasar tradisional keras Kec. Gerih Kab. Ngawi /cPOLBANGTAN MALANG aMalang :bPolbangtan Malang,c2022 4aUji organoleptik1 aIsyunani1 aSunaryono Joko gagung aPermasalahan yang sering dijumpai pada penjualan daging di pasar tradisional yaitu daging ayam atau karkas ayam yang kurang higienis dan sudah tidak segar. Salah satu faktor penyebabnya adalah daging ayam yang terlalu lama dibiarkan ditempat terbuka selama lebih dari 4 jam. Maka dari itu penulis membuat tugas akhir ini dengan tujuan untuk Mengetahui kualitas fisik daging ayam dengan uji organoleptik dalam interval waktu dan Mengetahui apakah karakteristik model penjualan mempengaruhi kualitas daging ayam. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2022. pada penjual daging ayam di pasar tradisional Keras Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi. Metode penelitian menggunakan metode observasi. Variabel yang diamati dalam uji organoleptik meliputi warna daging, aroma daging, rasa daging, tekstur daging, pH, suhu dan daging yang dihinggapi lalat. Sampel penjual daging ayam di Keras Kecamatan Gerih dengan menggunakan metode sampel jenuh. Metode analisis pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengacu pada persyaratan makanan yang telah ditetapkan. Parameter uji fisik daging ayam dipersyaratkan sesuai SNI 01- 5150-1999 tentang Rumah Potong Ayam, SNI 3924-2009 tentang Daging Ayam, SNI 01-4258-2010 tentang Ayam Broiler. Dari hasil uji organoleptik menunujukkan terdapat 1 penjual daging ayam terbaik dari segi warna, aroma, tekstur, pH, suhu daging, jumlah lalat yaitu pada penjual daging ayam ke 2. Karakteristik model penjualan mempengaruhi kualitas daging ayam yang dijual, terdapat pada penjual daging ayam terbaik ke 2 – kelengkapan penjualan celemek dan masker – jam buka 06:00 - jam tutup 08:00 – rata-rata penjualan 20 kg – pisau bersih dan tidak berkarat – penyembelihan jam 04:30 – warna daging putih kekuningan selama 4 jam diruangan terbuka, dan penjual daging kurang bagus ke 5 – warna daging kuning pekat (1 jam diruangan terbuka) – daging yang tidak laku ditaruh frezzer – kelengkapan hanya menggunakan celemek – pisau kurang bersih dan berkarat – jam buka 05:00 – jam tutup 08:30 – jam penyembelihan 02:30. Sedangkan dari hasil penelitian, maka peneliti berencana untuk membangun usaha Rumah Potong Ayam dengan prinsip pilih potong dengan tujuan untuk menjaga kualitas daging ayam yang dihasilkan sehingga daging ayam tidak terlalu dibiarkan ditempat terbuka. aPerpustakaan Pusat Polbangtan Malang aL.311/22237/HD