02710 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001400098084002100112100002900133245012200162260003200284650001600316700001800332700002200350520206000372856004102432990001902473INLIS00000000001678120230112073631 a0010-0123000084ta230112 | | |  aRES 22222 aRES 22222 RAM p1 aRamadhani Dian Ayu Rizqi1 aProfil bisnis dan respon konsumen sapi potong PT. Pramana Austindo Mahardika di Lampung Tengah /cPOLBANGTAN MALANG aMalang :bPolbangtan Malang 4aSapi Potong1 aRawendra Rudy1 aSyamsuddin Achmad aProvinsi Lampung dikatakan strategis untuk penggemukan sapi, karena ketersediaan pakan yang cukup dan dekat dengan pasar yaitu Jabodetabek serta wilayah Sumatera”. Karena banyaknya perusahaan sapi Brahman Cross (BX), maka persaingan menuntut setiap perusahaan untuk memiliki nilai lebih dibandingkan pesaingnya. Untuk mengetahui produk diterima atau tidaknya melalui respon konsumen menggunakan bauran pemasaran. PT. Pramana Austindo Mahardika merupakan perusahaan penggemukan sapi potong Brahman Cross (BX) yang didatangkan dari Australia. Pada tahun 2021 – April 2022 terjadi fluktuasi pada harga, target dan penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil bisnis dan respon konsumen sapi potong PT. Pramana Austindo Mahardika, Lampung Tengah. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 10 responden menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan analisis deskriptif. Hasil penelitian dilakukan selama 3 bulan, pemeliharaan menggunakan sistem semi intensif dengan periode pemeliharaan 90 hari. Menerapkan manajemen pakan dry lot fattening dan manajemen kesehatan ternak. Seleksi sapi dilakukan 3 kali yaitu induction, umur 50 hari dan 90 hari. Target tertinggi pada bulan April 2022. Sedangkan harga mengalami kenaikan Rp 11.000 per kg hidup. Menerapkan sistem promosi New Business Selling dan Responsive selling serta menggunakan sistem distribusi transportasi sendiri, sistem kuota dan pemegang “DO” dengan sistem pembayaran lunas di awal kesepakatan. Rata- rata respon konsumen dari 10 responden menunjukkan skor 3,43 dengan kategori baik. Kondisi ini dipengaruhi dari aspek promosi dan lokasi/distribusi yang memiliki respon sangat baik, sedangkan pada aspek produk dan harga memiliki respon kurang baik. Karena pada aspek produk, konsumen tidak setuju dengan kebijakan yang tidak dapat memilih sapi dan pada aspek harga, konsumen tidak setuju dengan harga sapi yang relatif murah. aPerpustakaan Pusat Polbangtan Malang aL.311/22222/HD