01794 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001400098084002100112100001800133245019400151260003900345650003700384700002200421700001700443520105600460856004101516990001901557INLIS00000000001674020230115124430 a0010-0123000043ta230115 | | |  aRES 22011 aRES 22011 HER p1 aHerawati Dede1 aPenyuluhan aplikasi urin kelinci sebagai pupuk organik cair pada tanaman sawi (Brassica Juncea L) di KWT Putri Kedung desa Kedungrejoso Kec. Kotaanyar Kab. Probolinggo /cPolbangtan Malang aMalang :bPolbangtan Malang,c2022 4aPenyuluhan Aplikasi Urin Kelinci1 aMudita IGD Nyoman1 aDespita Rika aPenggunaan pupuk anorganik maupun pestisida di indonesia bagi petani semakin meningkat karena hasil panen yang diperoleh meningkat tajam. Namun, lama - kelamaan penggunaan pupuk anorganik yang tidak diimbangi pemberian pupuk organik dapat merusak tanah. P upuk anorganik dapat merusak keseimba ngan unsur hara dalam tanah dan dapat menurunkan pH tanah. Masyarakat telah semakin khawatir tentang kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan pertanian, khususnya yang berkaitan dengan bahaya kesehatan akibat penggunaan bahan anorganik pertanian. Penggunaan pupuk organik cair (POC) lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah teratur, yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. aPerpustakaan Pusat Polbangtan Malang aL.311/22011/HD