03804 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001400098084002100112100002400133245018600157260003900343650002000382700002500402700001800427520308100445856004103526990001903567INLIS00000000001673920230111103829 a0010-0123000042ta230111 | | |  aRES 22194 aRES 22194 JUN r1 aJunaedi Febri Ahmd1 aRancangan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah feces kelinci sebagai pupuk organik di kelompok ternak Kedung Rejoso kecamatan Kota Anyar kabupaten Probolinggo /cPOLBANGTAN MALANG aMalang :bPolbangtan Malang,c2022 4aPPKH penyuluhan1 aHendrawati Luki Amar1 aWindari Wahyu aPermasalahan yang sering dihadapi oleh para peternak kelinci yaitu mengenai penanganan limbah. Berdasarkan programa Desa Kedung Rejoso (2021) kotoran kelinci yang dihasilkan yaitu sebanyak 15-20 kg/hari, sedangkan dalam 1 tahun ada sebanyak 5.500 kg. Kotoran ternak kelinci oleh peternak di Desa Kedung Rejoso hanya dibiarkan begitu saja tanpa dilakukannya pengolahan. Salah satu teknologi pengolahan limbah yaitu pembuatan pupuk organik. Pupuk organik merupakan pupuk yang dibuat melalui proses pembusukan atau fermentasi menggunakan mikroorganisme pengurai yang bertujuan untukmeningkatkan kandungan zat-zat organik di dalamnya serta mempercepat terjadinya pupuk. Peternak di Desa Kedung Rejoso belum pernah mendapatkan kegiatan penyuluhan mengenai teknologi inovasi pupuk organik. Tujuan dilakukannya penelitiaan ini yaitu 1) Untuk mengetahui hasil kaji terap tentang pembuatan pupuk organik dari kotoran kelinci 2) Merancang penyuluhan tentang pemanfaatan kotoran kelinci sebagai pupuk organik di Kelompok Ternak Kedung Rejoso 3) Mengetahui pelaksanaan penyuluhan tentang pemanfaatan kotoran kelinci sebagai pupuk organik di Kelompok Ternak Kedung Rejoso. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kaji terap, dimana semua kegiatan penelitian dilakukan di lokasi. Jumlah responden yang digunakan dalam kegiatan penelitian yaitu sebanyak 15 orang. Variabel pengamatan dalam penelitian ini yaitu perubahan perilaku yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Instrumen yang digunakan untuk variabel pengamatan yaitu kuesioner dan kisi-kisi instrumen. Analisa data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pengkategorian dan garis kontinum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kaji terap pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran kelinci dilakukan pada tanggal 16 Mei 2022 di rumah bapak Septian Sandy Pranata selaku ketua kelompok ternak di Desa Kedung Rejoso. Kajian terap yang dilakukan di kelompok ternak ini bertujuan untuk menguji keberhasilan dari proses fermentasi kotoran kelinci. Proses kaji terap yang dilakukan telah berhasil, dikarenakan pupuk organik dari kotoran kelinci menunjukkan ciri-ciri yang sesuai dengan standart fermentasi pada umumnya yaitu berwarna coklat kehitaman, aroma harum seperti tape dan teksturnya halus 2) Penyusunan rancangan penyuluhan terdiri dari 4 aspek yaitu materi yang disampaikan tentang pemanfaatan kotoran kelinci sebagai pupuk organik, metode yang digunakan berupa ceramah, diskusi dan demonstrasi cara, media yang digunakan adalah leaflet dan video tutorial serta evaluasi yang dilakukan yaitu evaluasi peningkatan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap 3) Terjadinya peningkatan aspek pengetahuan sasaran sebesar 42,4%, aspek keterampilan sebesar 38,9% dan aspek sikap 34,%. Faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan perubahan perilaku yaitu umur dan tingkat pendidikan. Umur responden mayoritas termasuk golongan muda (22-35) dan tingkat pendidikan peternak mayoritas SMA/SMK. aPerpustakaan Pusat Polbangtan Malang aL.311/22194/HD