03770 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001400098084002100112100002500133245011200158260003900270650002300309700002200332700001200354520312600366856004103492990001903533INLIS00000000001672020230110030421 a0010-0123000023ta230110 | | |  aRES 22175 aRES 22175 ALF s1 aAlfauzi Moch Khamdan1 aSikap peternak terhadap pemanfaatan limbah biogas sebagai media budidaya cacing tanah /cPOLBANGTAN MALANG aMalang :bPolbangtan Malang,c2022 4aPPKH limbah biogas1 aSyamsuddin Achmad1 aSiswoyo aKecamatan Batu merupakan salah satu wilayah di Kota Batu. Luas wilayah di Kecamatan Batu secara keseluruhan adalah sekitar 3.83,709 ha atau sekitar 22,83 persen dari total luas Kota Batu, yang terdiri dari sawah 716,23 Ha, hortikultura 82 ha, tegal/kebun 944,88 ha, hutan negara 1.115,9 ha, dan lain-lain 1.393,059 ha. Para peternak membangun dan mengelola limbah ternak khususnya sapi sebagai biogas. Tujuan dari pembangunan atau pengelolaan biogas sendiri untuk menghasilkan gas yang dapat bermanfaat sebagai energi alternatif, biogas juga dapat menghasilkan produk bawah berupa limbah yang juga mempunyai manfaat. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mangetahui pemanfaatan limbah biogas (slury) untuk media budidaya cacing tanah. 2) Mengetahui sikap peternak terhadap pemanfaatan limbah biogas (Slury) sebagai media budidaya cacing tanah. 3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sikap peternak pada penerapan budidaya cacing tanah dengan menggunakan limbah biogas. Kajian penelitian dilakukan pada bulan Januari-April 2022 di Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu. Teknik dalam pengumpulan data menggunakan metode survei dengan alat bantu kuesioner. Variabel yang digunakan yaitu lama beternak, emosional, pengaruh orang lain, pengaruh budaya, dan media massa. Penelitian dilakukan dengan jumlah sampel 22 anggota kelompok ternak yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Kajian dilakukan untuk memperoleh data sikap peternak terhadap pemanfaatan limbah biogas (Slury) sebagai media budidaya cacing tanah (Lumbricuss Rubelluss). Skala pengukuran menggunakan likert (1-5). Koefisien regresi berganda yang berpengaruh pada sikap peternak adalah lama beternak sebesar 0,398 dan pengaruh budaya sebesar 0,452. Kesimpulan penelitian ini dapat dijelaskan bahwa: 1) Hasil dari pemanfaatan limbah biogas (slury) sebagai media budidaya cacing tanah cocok untuk digunakan dan diterapkan. Media dapat diterima oleh cacing tanah (lumbricuss rubellus) dengan diperhatikan 3 hari pada awal pemeliharaan dan hasilnya cacing tidak keluar dari media tersebut, selanjutnya langsung dilaksankan proses budidaya. Pemeliharaan budidaya cacing tanah dilaksanakan selama 80 hari, dari pemeliharaan 4 ons cacing tanah berkembang menjadi 2,2 kg cacing tanah. Laba yang didapatkan dari penjualan cacing tanah sejumlah Rp. 14.000. 2) Hasil evaluasi kegiatan penyuluhan sikap peternak tentang pemanfaatan limbah biogas sebagai media budidaya cacing tanah yaitu menerima 15 orang (68,19%) dan menolak 7 orang (31,81%). Hal ini menunjukan bahwa penyuluhan yang dilakukan dengan mengukur sikap dapat diterima oleh peternak dan masuk tingkatan sikap pada kategori bertanggung jawab (Responsible). 3) Faktor yang mempengaruhi sikap peternak tantang pemanfaatan limbah biogas (slury) sebagai media budidaya cacing tanah adalah lama pengelolaan biogas dan pengaruh budaya. Faktor yang tidak mempengaruhi sikap peternak tantang pemanfaatan limbah biogas sebagai media budidaya cacing tanah adalah emosional, pengaruh orang la in dan media massa. aPerpustakaan Pusat Polbangtan Malang aL.311/22175/HD