PENGARUH KEMASAN (PACKAGING) TERHADAP PENINGKATAN NILAI TAMBAH (VALUE ADDED) DAN TINGKAT PREFERENSI KONSUMEN PRODUK KOPI BUBUK PETANI KECAMATAN MAESAN KABUPATEN BONDOWOSO JAWA TIMUR / AJENG VERA ANDRIANI VOLOVO Pengarang text | Ajeng Vera Andriani Volovo, NIM 07.1.2.16.2045. Pengaruh Kemasan (Packaging) Terhadap Peningkatan Nilai Tambah (Value Added) dan Preferensi Konsumen Kopi Bubuk Petani Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur. Komisi Pembimbing : Sutoyo, SP, MP selaku pembimbing 1 dan Dr. Eny Wahyuning Purwanti, SP, MP selaku pembimbing 2. Kabupaten Bondowoso yang terletak di Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah penghasil kopi dan memiliki julukan sebagai “Republik Kopi”. Salah satu di wilayah Kabupaten Bondowoso yang memproduksi kopi bubuk yaitu Kecamatan Maesan. Petani kopi di kecamatan Maesan telah memproduksi kopi bubuk yang di budidayakan pada wilayah pegunungan Argopuro yang memiliki cita rasa yang berbeda. Produk kopi bubuk pun telah dikemas dan telah dipasarkan skala rumah tangga. Kemasan pada produk kopi bubuk pun bervariasi yang dihasilkan oleh petani kopi. Keinginan konsumen terhadap kemasan akan suatu produk berbeda-beda. Sehingga petani atau produsen harus mengetahui keinginan konsumen dari produk yang akan dipasarkan. Tingkat konsumsi kopi pada konsumen semakin meningkat menyebabkan daya saing pemasaran produk semakin ketat. Dan keinginan konsumen terkait produk kopi pun bervariasi. Para penghasil kopi mulai berlomba untuk mendesign produk kopi yang sesuai permintaan konsumen, sehingga mempengaruhi ketertarikan konsumen untuk membeli. Setiap konsumen akan selalu memperhatikan produk yang akan dibeli terutama produk kopi. Konsumen akan membeli produk tersebut jika sesuai dengan apa yang diinginkan. Hal utama yang menarik perhatian konsumen pada produk yang ditawarkan adalah pengemasan produk. Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui pengaruh desain kemasan produk kopi bubuk terhadap perubahan besaran nilai tambah produk kopi bubuk yang diproduksi Petani Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur dan Untuk mengetahui pengaruh desain kemasan produk kopi bubuk yang diproduksi petani terhadap perubahan preferensi konsumen. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara dengan sampel penelitian produsen kopi bubuk dan konsumen kopi bubuk. Analisis perhitungan nilai tambah produk menggunakan rumus metode Hayami (1989), sedangkan analisis data untuk preferensi konsumen menggunakan analisis deskriptif, analisis Correlation, analisis Uji T Paired dan Kuadran Kartesius. Rancangan penyuluhan disesuaikan dengan karakteristik sasaran dan evaluasi penyuluhan yaitu evaluasi hasil. Hasil penelitian menerangkan bahwa kemasan mampu meningkatkan nilai tambah produk kopi bubuk yang berkorelasi dengan keuntungan yang diperoleh dari produsen kopi bubuk. Selain meningkatkan nilai tambah, diketahui bahwa kemasan produk juga memiliki hubungan yang erat dengan preferensi konsumen kopi bubuk sedangkan pada kuadran kartesius kemasan produk mempengaruhi tiga indikator preferensi konsumen yaitu kualitas produk, minat beli dan keputusan pembelian. Tujuan penyuluhan adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan sasaran terhadap pentingnya suatu kemasan produk pangan. Materi penyuluhan yang disampaikan adalah pentingnya kemasan untuk produk pangan. Media penyuluhan yang digunakan yaitu power point dengan metode penyuluhan yaitu ceramah dan diskusi. Hasil evaluasi penyuluhan diperoleh 78% dan tergolong kategori tinggi. PPB, Kemasan Produk, Nilai Tambah, Preferensi Konsumen, Penyuluhan