LTA. TEKNIK PERANCANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI TETES UNTUK TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN DONGGALA PROVINSI SULAWESI TENGAH /
Mega Regita Putri
text
TANGERANG : PEPI,
2023
ind
Pada saat ini keterbatasan ketersediaan sumber air irigasi di Kabupaten Donggala
memerlukan berbagai upaya pengembangan dan penyesuaian pola tanam serta
penerapan teknologi hemat air khususnya untuk tanaman jagung. Irigasi hemat air
yang dapat dikembangkan di daerah tersebut adalah sitem irigasi tetes, karena
irigasi ini dapat menyuplai air untuk tanaman dengan jumlah debit yang kecil tetapi
dapat memberikan airsecara kontinyu khususnya disekitar daerah perakaran. Maka
dari itu tujuan dari pelaksanaan tugas akhir ini : 1) mengkaji dan melakukan desain,
kebutuhan komponen, serta merancang instalasi irigasi tetes pada tanaman jagung;
(2) menghitung kebutuhan air tanaman jagung; dan (3) mengetahui laju tetesan
emitter serta waktu operasional irigasi tetes yang optimal pada tanaman jagung].
Metode yang digunakan pada kegiatan tugas akhir ini adalah metode kualitatif
yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis karena landasan teori
pada metode ini dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan. Kemudian hasil dari pelaksanaan tugas akhir
menunjukan bahwa perancangan desain penempatan irigasi tetes disesuaikan
dengan tanaman jagung di lahan secara sederhana dan ekonomis, agar didapat
pemberian air irigasi tetes yang efektif. Perancangan sistem irigasi tetes pada lahan
seluas 361 m2 menggunakan 72 emitter dan 288 regulating stick dengan jarak
tanam jagung 70 cm x 20 cm. Kebutuhan komponen instalasi yang digunakan
terdiri atas emitter dan jaringan perpipaan. Jumlah kebutuhan air tanaman (ETc)
jagung selama masa pertumbuhan adalah sebesar 2,42 mm/hari atau 8,06
liter/hari/m2
dengan evapotranspirasi aktual tertinggi tanaman dicapai pada bulan
Mei sebesar 3,64 mm/hari atau 12,13 liter/hari/m2
dan terendah pada bulan Maret
sebesar 1,13 mm/hari atau 3,67 liter/hari/m2
. Berdasarkan hasil perhitungan,
diperoleh laju tetesan emitter 1,67 mm/jam atau laju aliran emitter 2 liter/jam, maka
dari itu waktu operasional emitter yang optimal untuk pemberian air tanaman
jagung adalah 1.44 jam/dasarin.
Kebutuhan Air, Irigasi Tetes, Emiter, Waktu Operasional