01658 2200265 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001100122084001700133100001900150245011800169250001000287260006100297300002800358650001600386650002100402650001400423650001300437700001700450700001100467520091400478INLIS00000000000003920230908015733 a0010-0923000021ta230908 0  a978-979-582-219-6 a633.34 a633.34 WIW p1 aWiwik Hartatik1 aPengelolaan Lahan untuk Pertanaman Kedelai di Lahan Kering Suboptimal /cKementerian Pertanian Republik Indonesia aCet-1 aBogor :bKementerian Pertanian Republik Indonesia,c2023 aiv, 50 p. :ill. ;25 cm. 4aGLYCINE MAX 4aLAND PREPARATION 4aFARM AREA 4aDRYLANDS1 aUmi Haryanti1 aIrawan aLahan suboptimal merupakan lahan yang telah mengalami degradasi atau lahan yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah dan tidak dapat mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Lahan suboptimal terdiri dari tanah mineral dan tanah rawa. Tanah mineral dapat berupa tanah mineral masam baik lahan kering maupun lahan sawah bukaan baru.Lahan suboptimal umumnya mempunyai kesuburan fisik, kimia dan biologi yang rendah sehingga memerlukan teknologi pembenah tanah untuk meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman. Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan dan industri. Kedelai mengandung protein tinggi, kadar kolesterol rendah dan sebagai bahan baku pakan ternak. Kebutuhan kedelai di Indonesia terus meningkat dibandingkan tingkat produksi nasional, bahkan 10 tahun terakhir cenderung menurun baik luas panen maupun produksinya, sehingga harus dipenuhi dari impor.