Cite This        Tampung        Export Record
Judul HIPOKALSEMIA PADA SAPI / Winda Syafitri
Pengarang BPTP RIAU
EDISI 1
Penerbitan PEKANBARU : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian, 2011
Deskripsi Fisik 2 hal., :ils ;30 cm
Catatan Hipokalsemia dapat disebut juga paresis puerpuralis, milk fever, calving paralysis atau parturient paralysis adalah penyakit metabolisme pada hewan yang terjadi pada waktu atau segera setelah melahirkan yang menyebabkan sapi menjadi lumpuh. Milk Fever ditandai dengan menurunnya kadar kalsium (Ca) dalam darah (Horst et al. 1997). Ca berperan penting dalam fungsi system syaraf. Jika kadar Ca dalam darah berkurang drastis, maka pengaturan sistem syaraf akan terganggu, sehingga fungsi otak pun terganggu dan sapi akan mengalami kelumpuhan. Kasus milk fever terjadi pada 48-72 jam setelah sapi melahirkan, sapi yang mengalami gangguan ini biasanya sapi yang telah beranak lebih dari tiga kali. Sapi berumur 4 tahun dan produksi tinggi (lebih dari 10 liter) lebih rentan mengalami milk fever. Selain itu, angka kejadian milk fever 3-4 kali lebih tinggi pada sapi yang dilahirkan dari induk yang pernah mengalami milk fever. Biasanya kejadian ini menyerang sapi pada masa akhir kebuntingan atau pada masa laktasi. Tetapi
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai
Lokasi Akses Online Webbptpriau

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000226
005 20230727091412
007 ta
008 230727################|##########|#|##
035 # # $a 0010-0723000029
100 0 # $a BPTP RIAU
245 1 # $a HIPOKALSEMIA PADA SAPI /$c Winda Syafitri
250 # # $a 1
260 # # $a PEKANBARU :$b Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian,$c 2011
300 # # $a 2 hal., : $b ils ; $c 30 cm
500 # # $a Hipokalsemia dapat disebut juga paresis puerpuralis, milk fever, calving paralysis atau parturient paralysis adalah penyakit metabolisme pada hewan yang terjadi pada waktu atau segera setelah melahirkan yang menyebabkan sapi menjadi lumpuh. Milk Fever ditandai dengan menurunnya kadar kalsium (Ca) dalam darah (Horst et al. 1997). Ca berperan penting dalam fungsi system syaraf. Jika kadar Ca dalam darah berkurang drastis, maka pengaturan sistem syaraf akan terganggu, sehingga fungsi otak pun terganggu dan sapi akan mengalami kelumpuhan. Kasus milk fever terjadi pada 48-72 jam setelah sapi melahirkan, sapi yang mengalami gangguan ini biasanya sapi yang telah beranak lebih dari tiga kali. Sapi berumur 4 tahun dan produksi tinggi (lebih dari 10 liter) lebih rentan mengalami milk fever. Selain itu, angka kejadian milk fever 3-4 kali lebih tinggi pada sapi yang dilahirkan dari induk yang pernah mengalami milk fever. Biasanya kejadian ini menyerang sapi pada masa akhir kebuntingan atau pada masa laktasi. Tetapi di beberapa daerah ternyata penyakit ini ditemui juga pada sapi-sapi dara yang produksi tinggi dan terjadi ditengah-tengah masa laktasi. Ditinjau dari bangsa sapi, bangsa Jersey paling sering menderita penyakit ini disusul kemudian sapi Holstain Frisian dan bangsa sapi yang lain. Di negara yang maju peternakan sapi perahnya kejadian penyakit mencapai 3-10% dan kadang-kadang di dalam satu peternakan dapat berupa sebagai suatu wabah dengan angka kejadian mencapai 90% dari populasi sapi perah dikelompoknya. Kasus ini dapat bersifat habitualis artinya penyakit paresis puerpuralis ini pada induk sapi dapat terulang pada partus berikutnya.
856 # # $a Webbptpriau
No Nama File Nama File Format Flash Format File Action
1 HIPOKALSEMIA PADA SAPI.pdf hipokalsemia pada sapi.pdf pdf Baca Online
Content Unduh katalog