03616 2200193 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059100001700098245021900115260015400334300002800488700003300516520281800549600001703367310002403384022001403408INLIS00000000000016720220523031708 a0010-0522000008ta220523 | | | 0 aViona Zulfia1 aBULETIN INOVASI PERTANIAN VOL.2 NO.1 2016 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS CEKAU PELALAWAN DI LAHAN PASANG SURUT KECAMATAN KUALA KAMPAR KABUPATEN PELALAWAN MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA /cBPTP RIAU aPekanbaru :bBalai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian,c2016 a9 hlm. :bils. ;c30 cm0 aMarsid Jahari dan Rachmiwati aABSTRAK Produktivitas padi rawa pasang surut di Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan masih rendah (sekitar 3,0-3,5 ton/ha GKP). Salah satu penyebab rendahnya produktivitas padi pasang surut tersebut karena belum menerapkan teknologi budidaya dengan baik. Ada beberapa komponen teknologi yang perlu diperhatikan yaitu: Penggunaan varietas yang berkualitas, pemupukan yang berimbang, sistem tanam yang tepat dan perawatan yang intensif. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan produktivitas padi varietas unggul Cekau Pelalawan dan Karya Pelalawan pada Lahan Pasang Surut Kabupaten Pelalawan dengan penerapan teknologi budidaya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan tiga ulangan, dimana faktor pertama: terdiri dua jenis varietas dan faktor kedua: terdiri dari dua teknologi budidaya. Hasil kajian menunjukan bahwa produktivitas padi yang tertinggi pada teknologi introduksi dengan Varietas Cekau Pelalawan (5,83 ton/ha) dan Varietas Karya Pelalawan (5,63 ton/ha) GKP) sementara dengan teknologi perbaikan hanya diperoleh produktivitas Cekau Pelalawan 3,57 ton/ha dan Karya Pelalawan 3,27 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penerapan teknologi introduksi dapat meningkatkan produktivitas padi rawa pasang surut antara 63,3% hingga 72,2% jika dibandingkan dengan teknologi perbaikan. Kata Kunci : Produktivitas, Cekau Pelalawan, Karya Pelalawan, Pasang Surut, Teknologi budidaya ABSTRACT Rice productivity ontidal swampland in Kuala Kampar District Pelalawan Regency is low (about 3,0-3,5 ton/ha dry grain harvest). It is because the rice cultivation technology has not applied properly. There are several components of technology that need to be noted: the use of good quality variety, balanced fertilization, proper planting system and intensive care. This assessment was aimed to determine the increasing of riceproduction,especially Cekau Pelalawan and Karya Pelalawan varieties on tidal swampland with theimplement proper rice cultivation technology. The factorial randomized block design (RBD) with two factors and three replications were used. Factor A wastwo varieties and factor B wastwo cultivation technologies. The highest rice productivity was obtained with the implement of introduction technology around 5.83 ton/ha for Cekau Pelalawan variety and 5.63 ton/ha for Karya Pelalawan variety. While with the implement of technology improvement only obtained 3.57 ton/ha for Cekau Pelalawan variety and 3.27 ton/ha for Karya Pelalawan variety. This is shown that the implementation of introduction technology can increase rice productivity on tidal swampland between 63.3% by 72.2 % compared to the implement of technology improvement. Keywords: Productivity, Cekau Pelalawan, Karya Pelalawan, tidal swampland, cultivation technology 4aViona Zulfia aVol. 2 No. 1 (2016) a1979-0805