na INLIS000000000000161 20220523123914 0010-0522000002 ta 220523 | | | Anis Fahri BULETIN INOVASI PERTANIAN VOL. 2 NOMOR 1 TAHUN 2016 : ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN SAWAH PASANG SURUT PROVINSI RIAU / BPTP RIAU Pekanbaru : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, 2016 5 hlm. : ils. ; 30 cm Usman, Marsid Jahari dan Emisari R ABSTRAK Analisis kelayakan usahatani beberapa varietas unggul baru padi pada agrekosistem lahan pasang surut di Provinsi Riau dilaksanakan di Desa Kuala Cenaku, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, pada bulan April sampai September 2016. Penelitian ini bertujuan menganalisis usahatani beberapa varietas unggul baru padi di agroekosistem lahan pasang surut Provinsi Riau. Menggunakan analisis kelayakan usahatani B/C ratio. Varietas yang digunakan adalah varietas Inpara-1, Inpara-3, Inpara-9 dan Varietas Ciherang. Hasil penelitian menunjukkan Inpara-9 memberikan hasil gabah tertinggi (6,17 t/ha) dibandingkan dengan ketiga varietas lainnya. Kemudian disusul oleh varietas Inpara-1 (5,92 t/ha), Inpara-3 (5,45 t/ha) dan terendah varietas Ciherang (5,38 t/ha). Kata Kunci : produktivitas, varietas unggul baru, agroekosistem lahan pasang surut. ABSTRACT The studies of several superior paddy seeds on tidal rice field agro-ecosystem of Riau Province were conducted on April to September 2016 in Kuala Cenaku Village Kuala Cenaku District Indragiri Hulu Regency of Riau Province. These studies aimed to determine if the usage of several superior seeds in Riau Province were viable. The data were analyzed using criteria revenue cost analysis ratio R/C. The superior seeds used were Inpara-1, Inpara-3, Inpara-9 and Ciherang. The result shows that the Inpara-9 provide the highest grain yield (6.17 T.ha-1) among the other varieties. Inpara-1 provided grain yield (5.92 T.ha-1), Inpara-3 provided grain yield (5.45 T.ha-1) and Ciherang gave the lowest grain yield (5.38 T.ha-1). Keywords: productivity, new superior seed, tidal land agroecosystem Anis Fahri Vol. 2 No. 1 (2016) 1970-0805