01872 2200181 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059020002200098100001500120245007400135260015400209300002900363500123800392700004501630600001501675INLIS00000000000013820220314094601 a0010-0322000003ta220314 | | |  a979-602-8952-30-90 aDestiwarni1 aPETUNJUK TEKNIS TEKNOLOGI BUDIDAYA KUBIS DATARAN RENDAH /cBPTP RIAU aPekanbaru :bBalai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian,c2021 a44 hlm. :bils. ;c22 cm aKubis (Brassica oleracea L.) merupakan jenis tanaman semusim atau dua musim. Bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong dan lebar seperti kipas. Sistem perakaran kubis agak dangkal, akar tunggangnya segera bercabang dan memiliki banyak akar serabut. Kubis mengandung protein, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B2 dan Niacin. Kandungan protein pada kubis putih lebih rendah dibandingkan pada kubis bunga, namun kandungan vitamin A-nya lebih tinggi dibandingkan dengan kubis bunga. Kubis dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi. Pada umumnya kubis ditanam di daerah yang berhawa sejuk di dataran tinggi antara 800-1000 m dpl dan bertipe iklim basah, namun ada juga varietas kubis yang dapat ditanam di dataran rendah sekitar 0-200 m dpl. Pada dataran rendah kubis merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, karena peluang pasar yang terbuka lebar. Pertumbuhan optimum didapatkan pada tanah yang banyak mengandung humus, gembur, porus, pH tanah antara 6-7. Waktu tanam yang baik pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau. Namun kubis dapat ditanam sepanjang tahun dengan pemeliharaan lebih intensif.0 aKurnia Tanjung Sari, Reni Astarina, Umar04aDestiwarni